Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Mudik Cerdik Artikel Utama

Walau Berisiko, Ini Opsi Terakhir TKI Ilegal Mudik Lebaran

20 Mei 2019   14:24 Diperbarui: 24 Mei 2019   13:12 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang bekerja di Negeri Sabah dipulangkan pemerintah Malaysia berbaris saat pemeriksaan barang bawaan di xray bea cukai Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, 1 April 2016. Sebanyak 122 TKI ilegal kembali dipulangkan. ANTARA FOTO

Kedua, resiko kecelakaan karena kapasitas muatan tongkang yang melebihi batas normal. Selama ini sering terjadi kapal pembawa TKI ilegal karam di Selat Melaka karena kelebihan muatan dan kapal tidak bisa stabil saat diterjang ombak dan badai. 

Ketiga, resiko kondisi kapal yang tidak bisa mengatasi cuaca ekstrim. Kapal-kapang tongkang tersebut umumnya kapal kayu dan juga kapal sayur yang kondisinya tidaklah sempurna layaknya kapal penumpang biasa walaupun dilengkapi dengan mesin berkapasitas tinggi sehingga bila dikejar oleh aparat kemananan laut masih bisa meloloskan diri dengan memaksimalkan kecepatan. 

Keempat, semua tongkang tidak melengkapi penumpang dengan jaket keselamatan. Para tekong tidak memperhatikan aspek keselamatan penumpang. Mereka hanya memikirkan keuntungan dan bagaimana bisa lolos jika terlihat oleh patroli laut. Jika ditangkap atau terjadi kecelakaan, maka para TKI ilegal inilah yang terlebih dahulu menjadi korban dan bahkan menemui ajalnya di laut.

Kelima, resiko ditangkap oleh aparat keamanan laut baik di Indonesia maupun di Malaysia. Dalam hal ini memang sudah pasti apabia nasib tidak beruntung tongkang pembawa TKI berpapasan dengan patroli laut Indonesia dan Malaysia maka akan ditangkap dan bahkan dijebloskan ke dalam penjara. Kalau sudah seperti ini, bukannya kita akan bertemu keluarga tetapi justru keluarga yang akan datang menemui kita ke dalam penjara memohon pembebasan untuk kita. 

Inisiatif Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia sebaiknya harus menjemput bola, bukan menunggu pemberian dari Malaysia karena jelas sekali kita yang perlu demi rakyat kita sendiri. 

Menangani tenaga kerja ilegal ibarat makan buah simalakama, diurus seolah-olah pemerintah mengamini rakyatnya datang merantau secara ilegal, kalau tidak diurus maka pemerintah secara langsung telah menyengsarakan rakyatnya sendiri di luar negeri.

Mencermati hal ini, tentu pemerintah dan juga kantor perwakilan RI setempat selama ini senantiasa menghimbau supaya para TKI ilegal tidak menempuh jalur gelap untuk mudik lebaran mengingat resiko kapal tongkang yang rentan tenggelam karena ombak besar dan cuaca buruk. Namun himbauan tidaklah berarti apa-apa kalau tidak dibarengi dengan aksi nyata melakukan pendekatan proaktif kepada pemerintah Malaysia supaya program pengampunan dibuka.

Untuk menjadi bahan renungan kita bersama dan berharap pemerintah dapat bertindak sebelum banyak kapal-kapal tongkang tenggelam di perairan Selat Melaka.

Sekadar berbagi dari tanah seberang.

KL: 20052019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun