Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salam Ramadan dari Perantauan

7 Mei 2019   05:46 Diperbarui: 7 Mei 2019   07:36 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. iLuvislam.com)

Menunaikan ibadah puasa bersama sanak keluarga dan sahabat handai di kampung halaman merupakan sesuatu yang pasti dirindukan oleh para kaum perantau di tanah seberang. Tuntutan mencari rezeki demi keluarga merupakan kewajiban yang harus terus berlanjut walaupun saat menjalani ibadah puasa di negara orang.

Itulah yang dialami oleh ratusan ribu bahkan lebih sejuta buruh migran Indonesia yang merantau di Malaysia. Berat memang menjalani ibadah puasa saat jauh dari keluarga terdekat dan sahabat handai di kampung halaman. Namun demikian, dapat dilihat dari sudut positifnya yaitu  membuktikan tingginya tanggung jawab para buruh migran untuk meingkatkan ekonomi keluarga masing-masing. Hal inilah yang membuat mereka berkomitmen dan terus semangat mencari rezeki di perantauan.

Banyak hal yang harus dikorbankan oleh buruh migran di luar negeri selama menjalani ibadah Ramadan. Contohnya seorang kepala keluarga yang tidak bisa mengimami solat jamaah tarawih ahli keluarganya, seorang bapak tidak bisa mengajari anaknya memimpin tadarus al-Quran, seorang isteri atau ibu tidak bisa memasak menyiapkan sahur dan takjil berbuka buat suami dan anak-anaknya.

Bagi seorang anak yang merantau jauh dari kampung halaman akan saling merindukan kebersamaan dengan ibu-bapaknya dan saudara-saudaranya saat melakukan kebiasaan tertentu sepanjang bulan suci Ramadan.

Sekali lagi, ada hal yang harus dikorbankan, namun demi keluarga, semuanya wajib dijalankan dengan penuh tanggung jawab agar mendatangkan rezeki yang berkah dan juga sebagai ibadah kepada zat yang maha pencipta.

Selamat menyambut bulan suci Ramadan 1440 Hijriyah, semoga lancar mejalani ibadah puasa serta ibadah-ibadah lainnya. Aamiin ya Rabbal aalamiin.[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun