Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Literasi Menjelang Fajar

6 Juni 2018   16:26 Diperbarui: 6 Juni 2018   16:40 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat terjaga dari tidurku, jarum jam dinding berdenting keras, menunjukkan pukul 4.00 waktu Kuala Lumpur. Tidak terhitung telat untuk membuat persiapan dan makan sahur karena imsak di Kuala Lumpur sekitar pukul 5.30 dan subuh jatuh pada pukul 5.45 pagi.  

Segera kubergegas bangkit dan keluar sebentar menuju balkoni untuk menghirup udara segar sambil menatap kota Kuala Lumpur dari kejauhan dengan sinar lampu yang agak temaram. Langit subuh itu agak berawan namun tetap tampak beberapa bintang berkelipan. Menara Petronas kebanggan rakyat Malaysia tampak berdiri tegap dalam remang-remang cahaya subuh.    

Jarum jam terus berputar, segera menuju dapur untuk memasak indomee dan merebus sebutir telur. Dalam 15 menit hidangan sederhana beres dan siap untuk disantap. Sahur yang nikmat dan berkah yang dilengkapi buah tamar sebagai pencuci mulut.

Setelah semuanya beres, masih ada sisa waktu 45 menit lagi menjelang fajar menyinsing.  Waktu yang harus dimanfaatkan supaya tidak dipakai untuk tidur karena bisa-bisa bangun kesiangan dan hilangnya solat Subuh. Kucoba buka laptop dan menulis artikel ini.

Di bulan Ramadan, kegiatan literasi berpotensi meningkat. Masyarakat bisa memanfaatkan waktu setelah makan sahur dan sebelum berbuka puasa untuk menulis dan membaca.

Membaca atau menulis artikel setelah makan sahur sambil menunggu fajar merupakan waktu yang tepat kerena fikiran masih jernih. Lagi pun bisa jadi sebagai salah satu trik mengelak tidur sebelum solat subuh.

Selain tidak baik tidur selepas makan, juga bisa juga sulit bangun untuk solat Subuh. Oleh karena itu, sebaiknya sisa waktu menunggu waktu Subuh dapat dimanfaatkan untuk membaca kitab suci al-Qur'an atau membaca buku apa saja serta menulis artikel supaya bisa dibaca oleh orang lain.

Kalau bisa rutin setiap selesai makan sahur menghasilkan satu tulisan, maka dalam satu bulan pasti sudah terkumpul sekitar 29 artikel. Kalau setiap artikel rata-rata 500 kata, maka jumlah tersebut sudah bisa menghasilkan satu buku dalam sebulan.

Apabila lebaran tiba, selain memiliki baju baru, juga memiliki buku baru karya sendiri yang bisa dijadikan hadiah lebaran yang sangat bermakna untuk keluarga dan sahabat handai.(*)

Sekadar berbagi di bulan suci Ramadan.

KL: 06062018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun