Mohon tunggu...
Thoufan Pratama
Thoufan Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Melenting

Mulanya (?) kemudian (-) menjadi (+) maka hasilnya = eureka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prasyarat Sebuah Pesta

19 Juli 2018   04:11 Diperbarui: 19 Juli 2018   04:39 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bonus Demografi

Bonus demografi adalah keuntungan jumlah penduduk yang dinikmati Negara. Sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif yang ada dalam masyarakat, BKKBN (2013). Demikian pula menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) bahwa Bonus demografi adalah istilah dalam kependudukan yang mengambarkan jumlah usia produktif lebih besar dibandingkan dengan usia non-produktif..

Artinya Bonus demografi terjadi ketika jumlah orang usia produktif lebih tinggi daripada jumlah usia yang tertanggung yakni orang tua dan anak-anak. Rasio orang tua dan anak-anak dengan penduduk usia kerja, yang dikenal sebagai rasio ketergantungan yang rendah.

Rasio ketergantungan yang rendah menunjukkan bahwa adanya potensi lebih banyak orang yang dapat menjadi produktif dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, derajat kesehatan, dan angka harapan hidup yang mengarah ke pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga yang belum pernah terjadi sebelumnya, Insya Allah.

Melihat Indonesia kekinian, upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sebenarnya cukup berhasil. Pada tahun 2016, pertumbuhan penduduk adalah 1,14 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 sebesar 1,19 persen, dan lebih rendah dari pertumbuhan penduduk dunia di 1,18 pada tahun 2016. Tingkat kesuburan juga menurun pada 2,44 per wanita pada tahun 2015, salah satu yang terendah dalam sejarah Indonesia. Sehingga keberhasilan besar dalam pengendalian populasi bangsa ini tercermin dalam proyeksi demografi pada pertengahan 2020-an.

Sehingga Presiden RI pun menaruh harapan akan berkah Bonus demografi di bangsa ini, " Tahun 2020-2030 kita Bangsa Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi di mana penduduk usia produktif sangat besar. Artinya dalam kurun waktu 3-13 tahun ke depan kita akan memiliki banyak sekali SDM yang tengah pada puncak usia produktif," kata Jokowi.

Sungguh hal yang sangat istimewa jika kita semua mampu memanfaatkan berkah ini sehingga apa yang telah diusahakan akan menjadi sebuah sejarah manis buat anak cucu kita kedepannya, dan bukan tanpa alasan karena kehadiran  Bonus demografi amat mungkin dicapai kembali setelah 100-200 tahun yang akan datang secara natural tanpa rekayasa demografi.

Berikut akan kita liat penggalan-penggalan "hadiah" dari Bonus demografi ketika Bangsa ini menemukan dirinya pada struktur usia yang berbeda:

1.Tersedianya Tenaga Kerja
Pertumbuhan Ekonomi mampu mengambil peran aktif-positif yang secara produktif mampu  mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja.  Dimana Perempuan lebih cenderung mengambil pekerjaan di luar rumah dikarenakan kesibukan rumah tangga yang ikut berkurang. (punya waktu lebih karena tidak terikat dengan pekerjaan mengurusi anak dirumah).

2.Peluang Menabung/Investasi
Tabungan/Investasi pribadi ini dapat tumbuh dan memungkinkan untuk berfungsi sebagai sumber daya penopang roda perekonomian dalam keluarga dan bersifat "wajib" dilakukan mengingat batas kemampuan fisik dan psikologis dalam beraktifitas.

3.Tersedia Tenaga kerja/Kesetaraan Gender
Penurunan tingkat kesuburan/fertilitas menghasilkan wanita yang melahirkan dengan jumlah yang lebih terbatas sehingga membuka peluang turut berperan di dunia kerja tanpa melepaskan tanggungjawab sebagai seorang ibu kepada anak-anaknya dan sebagai seorang isteri kepada suaminya sehingga dapat berkontribusi kepada pengeluaran ekonomi keluarga yang lebih terkendali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun