Mohon tunggu...
Thoriq AbdhiRamadhan
Thoriq AbdhiRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung. Saya baru memahami bahwa dengan menulis dapat menghilangkan keresahan yang selama ini ada pada diri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepucuk Surat Untuk Rindu

16 Mei 2023   13:50 Diperbarui: 16 Mei 2023   13:53 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada kalanya seseorang berlari cepat
memupuk apa yang harus ia tanam, dan
mengerjar apa yang harus ia tuai
walau rasanya sungguh berat
meninggalkan cinta yang tersayang

Tak usah tanya berapa lama
waktu matahari tenggelam saja
belum tentu dirimu pulang
sesungguhnya kamu tidak pergi
bau itu masih tercium disini

Seandainya, bau itu dapat berbicaraseperti suara manusia atau bahkan ayam jantan tetangga
sungguh, dirimu adalah makhluk tersempurna

Cinta adalah perasaan sayang menyakitkan
bayang hologram kepada seseorang yang dikasih
perasaan yang terkurung dalam do'a dan harapan
cinta juga anugerah dalam diri manusia
tentang pengharapan baik kepada yang dicinta
bukan karena obsesi penginderaan mata

Ia tulus bagai bunga yang mekar pagi hari
ia juga rendah seperti ulat dalam kepompong empat belas hari
tak akan memaksakan
apalagi sampai untuk menyakiti
ia hanya berusaha untuk terus memperbaiki diri

Kamu jangan pernah sekali
mencintai yang tidak kamu sukai
karena akan mencadi candu yang berulang
seperti kata banyak orang
anggur, kekuasaan, dan wajah rupawan
itu akan merusakmu
mencederai logika kemanusiaan

Cinta memang rasa lapar
untuk bertemu yang disayang
ia tidak bisa ditipu
bahkan oleh obat yang dapat menahan kenyang
setidaknya harus tersampaikan
perasaan sayang ini sungguh dalam
jadi jangan pernah menutupinya

Kamu juga jangan lupa
untuk segera memberi kabar
kamu adalah hal yang paling dibutuhkan
bohong kalau semua itu demi uang
dirimu yang paling disayang
baumu yang tidak pernah tersamakan
rindu ini akan terus bertahan
bersama do'a malam yang dipanjatkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun