Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keren, Dengan Tumpang Sari ke Lahan Konsesi Perusahaan, Para Petani Ini Punya Lahan Jagung 5 Hektar Tanpa Modal

24 Februari 2021   11:31 Diperbarui: 24 Februari 2021   11:33 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat, 19 Februari 2021 kemarin saya mengunjungi lahan jagung seluas 5 Hektar yang saya lihat bagus dan menarik di Desa Parsoburan Barat, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba, Sumut. Ternyata usahatani jagung ini adalah miliki kelompok tani Tukko Ni Solu, salah satu dusun di desa Parsoburan Barat tersebut.

Saya berbincang dengan Kepala Desa nya pak Simangunsong dan anggota Kelompok Tani pak Simbolon. Usahatani adalah usahatani binaan perusahaan PT Toba Pulp Lestari TBk yang memiliki lahan konsesi di desa Parsoburan Barat. PT Toba Pulp Lestari Tbk membina warga desa Parsoburan Barat khususnya dusun Tukko Ni Solu melalui pembinaan Kelompok Tani yang beranggotakan 25 KK.

Kelompok tani Tukko Ni Solu ini menanam jagung di lahan konsesi HTI yang dimiliki TPL. Adapun lahan yang bisa digunakan untuk menanam jagung ini adalah lahan yang baru ditanam pohon ekaliptus. Pola nya adalah tumpang sari. Jarak antar baris tanaman ekaliptus adalah 3 meter. Diantara lahan yang 3 meter itulah ditanam tanaman jagung dan itu sebabnya dinamakan tumpang sari atau biasa disebut Intercrop. Jarak tanam antar baris tanaman jagung 50 cm dan bisa ditanam sebanyak 4 baris diantara lahan 3 meter yang masih kosong antar baris ekaliptus nya.

Tanaman jagung yang sedang saya lihat ini sudah berusia lebih dari 2 bulan dan hingga saat ini pertumbuhannya sangat bagus dengan bibit unggul Pioneer 32. Adapun dusun tukko ni solu Parsoburan Barat berada di perbukitan Bukit Barisan di Kabupaten Toba.

dokpri
dokpri
Menariknya, usahatani yang dikerjakan oleh kelompok tani ini adalah dibiayai dari dana CD/CSR perusahaan Toba Pulp Lestari, dimana kelompok tani hanya modal tenaga kerja. Artinya biaya untuk pembelian bibit jagung, kompos, pupuk dan pestisida ditanggung oleh PT Toba Pulp Lestari Tbk. Bila kita list, kelompok tani ini mendapatkan bantuan yang lumayan banyak untuk penanaman seluas 5 hektar.

Karena daerah ini berada berdampingan dengan hutan, hama babi hutan banyak ditemukan di daerah itu. Untuk mencegah itu, perusahaan juga memberikan pagar yang terbuat dari plastic yang agak tebal di sekeliling lahan tanaman jagung.

Menurut pak Kades Simangunsong, adapun tujuan pengadaan kegiatan tanaman tumpang sari jagung dan ekaliptus ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa Parsoburan Barat khususnya dusun Tukko Ni Solu. Hasil panen jagung seluas 5 hektar ini akan dibagi rata oleh anggota kelompok tani sebanyak 25 KK tersebut. 

Pak Kades berharap hasilnya lumayan agar warga desa merasakan dampak dari pembinaan perusahaan yang tentu sudah mengeluarkan biaya besar untuk mendanai biaya pembudidayaan tanaman jagung 5 hektar ini.

Perlu diketahui, desa Parsoburan Barat dusun tukko ni solu ini adalah desa yang berdampingan dengan lahan konsesi HTI milik perusahaan Toba Pulp Lestari. Adapun tujuan perusahaan membina kelompok tani ini sebagai tanggung jawab social terhadap warga yang berdampingan dengan wilayah beroperasinya perusahaan.

dokpri
dokpri
Lebih lanjut pak Kades Simangunsong menyampaikan bila usahatani tumpang sari jagung ini berhasil, dia berharap agar dibantu lagi dibina kelompok tani lain yang akan dibentuk segera untuk melakukan budidaya jagung ataupun jahe di lahan konsesi TPL yang lain, terutama lahan yang baru panen tanaman ekaliptus.

Selain membina kelompok tani seperti ini, Pak Kades Simangunsong juga menyampaikan bahwa bukan ini saja bantuan yang diterima desa nya dari perusahaan selama ini. Bantuan dana untuk membangun gereja juga sudah mereka terima, membangun sekolah, membangun jalan dan juga memasukkan pipanisasi air bersih ke desa mereka. Selain itu tentu ada bantuan-bantuan social lainnya yang sudah berjalan rutin seperti parcel Natal dan Tahun Baru buat lansia.

Bila saya melihat tanaman Tumpang sari ini, sangat bagus dan sangat positif untuk menjawab 2 masalah besar yang dihadapi petani yaitu Lahan yang terbatas dan Modal yang tak punya untuk membiayai usahatani. Dengan model (Pola tanam) Tumpang Sari, masyarakat bisa memanfaatkan lahan konsesi yang dimiliki perusahaan. Kedua, Dengan model pembinaan seperti ini segala biaya usahatani ditanggung oleh perusahaan. Artinya, para petani murni hanya butuh tenaga dan hasilnya full untuk mereka.

Bila pola tanam dan pola pembinaan seperti ini banyak dilakukan di berbagai tempat, maka kita yakin masa depan para petani kita akan cerah dan para warga bisa merasakan kontribusi kehadiran perusahaan di daerah mereka. Majulah petani Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun