Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Meski Kunjungan Wisman Meningkat, Mengapa Jokowi Ganti Arief Yahya?

24 Oktober 2019   11:06 Diperbarui: 24 Oktober 2019   15:05 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: liputan6.com

Wishnutama Kusubandio resmi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan pekerjaan 2 tokoh sekaligus Menpar Arief Yahya dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Jika melihat kinerja Menpar sebelumnya Arief Yahya, kinerja nya sebenarnya cukup bagus. Itu bisa kita konfirmasi dari beberapa data bps yaitu : Tahun 2014 (9.435.411 org), tahun 2015 (10.230.775 org), tahun 2016 (11.519.275 org), tahun 2017 (14.039.799 org), tahun 2018 (15.806.191 org). 

Nah, jika melihat pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ini, sebenarnya menggembirakan. Tetapi jika kita flashback ke belakang, target yang diberikan oleh Jokowi tidak tercapai dimana pada tahun 2019, Jokowi menargetkan 20 juta kunjungan wisata. Dan Berdasarkan data terbaru, 20 juta kunjungan wisman itu tidak akan tercapai pada tahun 2019.  

Apakah target itu terlalu tinggi? Jika kita merujuk data kunjungan wisman sebelum Jokowi Presiden, maka jawabannya YA, sebab target yang diberikan per lima tahun naik 100 %, dimana kunjungan wisman sebelum Jokowi menjabat masih satu digit. Pertanyaannya? Apakah Jokowi asal memberikan target sebesar 20 juta itu? 

Jawabannya, TIDAK juga! Dengan berbagai alasan dan potensi yang dimiliki Indonesia untuk mencapai kunjungan Wisman 30 juta per tahun juga sangat mungkin dalam waktu dekat.

Triawan Munaf yang mengepalai Ekonomi Kreatif juga bukannya tidak berhasil dalam kinerjanya selama 5 tahun belakangan ini. 

Triawan Munaf banyak mengangkat ekonomi kreatif meski Badan yang dia kepalai mengalami banyak keterbatasan dalam mengeksekusi berbagai program karena tidak di dukung infrastruktur yang memadai serta anggaran yang tidak terlalu besar.

Meski Menpar Arief Yahya telah banyak bekerja untuk meningkatkan kualitas Pariwisata Indonesia, tetap saja Presiden Jokowi menggantinya. Mengapa? Berikut ada beberapa alasan menarik, di antaranya:

Pertama, Saat mengumumkan Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Presiden Jokowi menekankan hal ini, "Wishnutama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, urusan 10 destinasi baru, ekonomi kreatif jadi urusan Wishnutama". 

Pernyataan ini menyiratkan agar Wishnutama fokus membangun pariwisata Indonesia dengan target utama  yang sering disebut  10 Bali Baru yaitu Mandalik di NTB, Morotai di Maluku Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Danau Toba di Sumut, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Borobudur di Jawa Tengah, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Tanjung Lesung di Banten, Bromo di Jawa Timur, dan Labuan Bajo di NTT.

Dalam perjalanan berikutnya, bahkan sepuluh Bali Baru ini kembali di press menjadi 5 super prioritas untuk dikembangkan yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Zona Ekonomi Khusus Likupang Minahasa Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun