Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Politik

(Revisi UU KPK) Apa yang Salah dengan DPR Ini? Selalu Berlawanan dengan Suara Rakyat!

22 Februari 2016   15:57 Diperbarui: 22 Februari 2016   17:59 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambat, antaranews.com"][/caption]Pertanyaan judul saya ini sudah lama terngiang ngiang di kepala saya, karena sudah cukup lama, akhirnya saya harus menuliskan artikel ini, agar jangan terlewatkan, sebab isu politik, ekonomi dan lain sebagainya selalu ada setiap hari, yang dapat dijadikan sebagai bahan tulisan.

Pertanyaan yang belum terjawab tuntas dalam pikiran saya adalah apa yang salah dengan DPR ini?

Kita sudah sepakat bahwa DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat, dimana setiap yang duduk di DPR adalah seseorang yang dipiih oleh rakyat untuk duduk sebagai anggota DPR yang berfungsi sebagai seseorang yang mewakili masyarakat yang memilihnya.

Tujuan seseorang itu dipilih, tentu untuk mewakili rakyat yang memilih untuk memperjuangkan aspirasi rakyat yang memilihnya, menyerap aspirasi dari rakyat yang memilihnya, menyuarakan suara hati rakyat yang memilihnya.

Tetapi dalam banyak hal, jika kita boleh menyimpulkan, sejak jaman kemerdekaan, orde lama, orde baru, era reformasi, DPR hampir tidak pernah sejalan dengan suara hati rakyat.

Utamanya jika kita memperhatikan era reformasi, terjadi ketidakselarasan antara DPR secara keseluruhan dengan rakyat secara umum dalam memperjuangkan aspirasi. Hal ini juga terkonfirmasi antara gaya hidup dan perilaku anggota DPR berbanding terbalik dengan keadaan riil masyarakat yang diwakilinya.

Belakangan ini, bahkan anggota DPR sudah seringkali mempertontonkan dirinya sebagai orang yang tidak terhormat, bahkan kita dapat melihat banyak diantara anggota DPR menunjukkan dirinya tidak layak sebagai anggota DPR, anggota Dewan yang terhormat akibat perbuatan dirinya yang tercela, kotor, hina dina.

Kita tidak dapat membayangkan bagaimana seorang anggota Dewan mampu menonton film porno sewaktu rapat, ini manusia, salahnya dimana? Kok tidak paham posisinya sebagai anggota Dewan yang terhormat.

Ada anggota Dewan yang tidak mampu mencintai istrinya dengan benar, hingga selingkuh, bahkan banyak diantara mereka tukang siksa perempuan. Tamparan dan tendangan kaki mereka seakan biasa saja itu dilakukan, padahal posisinya adalah anggota Dewan yang terhormat, yang harus mengayomi orang lemah. Ada anggota DPR yang jago teriak teriak kesalahan Menteri dan para eksekutif yang lain, tetapi perilakunya melampaui binatang jalang, hingga kita dengan mata kepala sendiri melihat bukti memar diwajah cantik sang asisten. Dimana kehormatan dia sebagai anggota Dewan?

Ada begitu banyak anggota Dewan yang mempertontonkan ketamakan hingga mengalahkan kerakusan anjing lapar menggarong harta negara lewat korupsi berjamaah, padahal dirinya bukanlah orang yang kekurangan...bahkan hartanya 5 keturunan tiada habis habisnya. Yang tak kalah memalukan adalah hilangnya rasa malu dalam dirinya, masih mampu dia melambaikan tangan dengan senyum indah tersungging dari bibirnya ketika sorot kamera wartawan menuju wajahnya di gedung KPK. Manusia macam apa seperti ini, hingga perbuatan tercela, hina dina jadi kebanggaan?

Ada anggota Dewan, yang sepertinya hebat berdebat di televisi, menyerang penguasa dengan berbagai gaya, tetapi dia hanyalah pepesan kosong, yang tak pernah berbuat aksi nyata di Daerah Pemilihannya. Yang ada adalah menjadi calo-calo proyek untuk menggarong dana APBN. Lalu dimana fungsinya sebagai wakil rakyat? Jika hanya untuk makelar proyek?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun