Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kondisi dan Pentingnya Literasi Digital bagi Kompasianer

6 Juli 2022   08:00 Diperbarui: 6 Juli 2022   08:03 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi dari praktik jurnalis warga yang penuh dengan permasalahan soal kredibilitas | medium.com

Selalin itu, penulis juga menemukan jika ketiga narasumber cenderung cukup berhati-hati dalam memahami konteks permasalahan yang ada, serta kemudian memberikan penilaiannya terhadap berbagai berita yang dianalisis dari beberapa segi, seperti narasumber; data dan fakta yang disajikan; keberimbangan; bias; dan lainnya. Penilaian ini diperkuat oleh temuan ketiga narasumber, yang mampu mengkritisi berbagai temuan mengenai kekurangan serta kelemahan dari beberapa berita yang ada, khususnya pada berita pertama, ketiga, dan keempat.

Pada proses memverifikasi berita, penulis menemukan jika masing-masing narasumber sejatinya sudah mampu menemukan berbagai sumber-sumber (berita) lain dengan tema yang sama. Hal itu terlihat dari penggunaan kata kunci yang mereka gunakan, yang akhirnya juga mampu mengarahkan mereka untuk menemukan sejumlah sumber lain yang dapat mendukung atau membandingkan data-data dari keempat berita yang diverifikasi. Ketiga narasumber cenderung memilih berita dari media online situs berita nasional.

Adapun penulis menemukan ketiga narasumber cenderung menjelaskan hal yang sama mengenai pilihan berita mereka, bahwa berbagai berita yang mereka pilih diklaim mampu mengkontra atau mendukung berbagai topik permasalahan yang diulas pada keempat berita sebelumnya. Temuan ini memang kemudian bisa dibuktikan lewat membaca secara langsung berbagai sumber-sumber tersebut, yang kebanyakan memang mampu mendukung atau membandingkan berbagai berita yang dianalisis. 

Namun, dalam proses pemilihannya, penulis melihat ada beberapa berita yang justru tidak dapat menjadi sumber verifikasi. Kecenderungan ini membuat beberapa berita yang dipilih menjadi tidak bisa dibandingkan dan tidak memunculkan kebaharuan tertentu. Meski begitu, namun penulis melihat jika rata-rata berita yang mereka pilih dapat menjadi pembanding, karena mampu menimbulkan kebaharuan serta mampu mendukung atau mengkontra berbagai data dan permasalahan dari keempat berita sebelumnya.

Selain itu, dalam prosesnya ketiga narasumber juga cenderung memilih lebih dari satu berita untuk bisa mendapatkan data dan fakta yang mampu dibandingkan serta memunculkan kebaharuan dari berita-berita sebelumnya, meski ada beberapa pilihan berita yang tidak cocok. Sehingga, penulis melihat jika dalam prosesnya ketiga narasumber sudah memiliki kecakapan untuk menemukan berita dengan tema yang sama dari sumber berbeda; mampu menjelaskan berita pilihannya dan dibuktikan; serta adanya data yang memberikan kebaharuan.

Meski telah mampu dalam prosesnya berdasarkan tolok ukur di unit analisis, namun penulis menemukan jika ketiga narasumber belum mampu memberikan penilaian yang tegas pada berita ketiga, yang sejatinya terbukti melakukan plagiasi dari media lain, di mana ketiga narasumber cenderung menolak media tersebut karena dinilai bermasalah kredibilitasnya. Namun, pada bagian verifikasi berita, ketiga narasumber justru menilai berita tersebut aman untuk diakses, yang pada kenyataannya merupakan berita plagiasi (Dupli Checker, 2022).

Penilaian ini pada akhirnya berpengaruh pada proses mengevaluasi. Pada proses mengevaluasi kredibilitas media, ketiga narasumber memiliki penilaian yang sama bahwa ada dua buah media nasioanl yang paling kredibel karena berhasil ditemukannya berbagai kelengkapan identitas, mulai dari susunan redaksi hingga pada bagian bias media. Sedangkan, dua buah media lain yang tidak diketahui identitasnya dengan jelas dinilai sebagai media yang tidak kredibel karena telah ditemukan beberapa masalah yang di kedua media tersebut.

Sementara, pada proses mengevaluasi kredibilits berita, penulis menemukan jika ketiga narasumber sepakat bahwa ada dua buah berita yang kredibel dan satu berita yang dianggap tidak kredibel. Namun, pada salah satu berita ketiga narasumber menyatakan berita tersebut aman untuk diakses yang pada kenyataannya terbukti melakukan plagiasi berdasarkan pemeriksaan dari Dupli Checker (2022), menurut proses evaluasi ketiga narasumber dinilai tidak memiliki masalah dan cenderung aman untuk diakses.

Meski begitu, namun penulis menemukan jika dua dari tiga narasumber menilai berita ketiga tetap perlu diimbangi dengan sumber-sumber lain yang berasal dari media dan berita yang sudah terverifikasi, sebab berita ketiga berasal dari media yang kurang kredibel. Sedangkan, satu dari tiga narasumber dalam riset ini justru menilai jika berita yang sejatinya melakukan plagiasi masih dinilai dan dianggap jauh lebih baik kontennya dibandingkan dengan berita yang sejatinya kredibel namun membingungkan dari segi isi beritanya.

Berdasarkan temuan data dan proses analisis yang telah dilakukan, penulis menemukan dan menarik kesimpulan jika dalam prosesnya ketiga narasumber perlu untuk lebih mempertajam kecakapan literasi digitalnya dalam hal membaca berita COVID-19 di media online situs berita, khususnya pada bagian memverifikasi dan mengevaluasi isi konten dari sebuah berita. Temuan ini di satu sisi juga menyimpulkan bahwa literasi digital khususnya dalam hal membaca amat diperlukan untuk mendukung terciptanya praktik jurnalisme warga yang sehat.

Artikel ini juga menemukan keunikan, bahwa kecakapan dalam membaca layaknya memahami dan menganalisis saja tidak cukup, namun diperlukan juga kecakapan dalam memverifikasi dan melihat kejanggalan suatu berita agar mampu memitigasi dan menganulir adanya kemungkinan penyebaran disinformasi ataupun misinformasi pada orang lain. Sehingga, dengan demikian keahlian memverifikasi amat diperlukan untuk dapat semakin menyeleksi berita dan informasi yang benar serta yang tidak, sehingga proses evaluasinya akan berjalan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun