Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Swaragama FM, Lebih dari Sekadar Radio

30 Agustus 2019   09:11 Diperbarui: 10 September 2022   17:27 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo resmi milik Swaragama FM | swaragamafm.com

Dalam artikel kali ini, penulis ingin memberikan analisis mengenai radio Swaragama FM dalam perspektif disiplin ekonomi politik komunikasi dan secara khusus akan berfokus pada persoalan dan konsep spasialisasi. Ekonomi Politik Komunikasi singkatnya adalah konsep dalam studi kajian kritis komunikasi yang menganalisis dan membahas serta berfokus pada tradisi ekonomi politik diranah komunikasi. 

Konsep ini berusha melihat tentang bagaimana cara kerja dari media sebagai sebuah korporasi dalam memanfaatkan sumber daya komunikasi yang ada demi menghasilkan keuntungan ekonomi dan pengaruh-pengaruh tertentu secara politik, baik terhadap perubahan sosial masyarakat, budaya media di masyarakat luas, dan lainnya (Mosco, 2009:7-8). 

Sedangkan, spasialisasi adalah salah satu konsep penting dari ekonomi politik komunikasi itu sendiri, yang mana berusaha menjelaskan dan mengejawantahkan pada bagaimana caranya agar sebuah perusahaan (korporasi) mampu mengatasi persoalan dalam aspek kesenjangan ruang dan waktu yang dapat menyasar kepada kehidupan sosial, ekonomi, komunikasi dan politik. 

Ilustrasi dari ekspansi bisnis, bagian tak terpisahkan dari sistem spasialisasi | motivirus.com
Ilustrasi dari ekspansi bisnis, bagian tak terpisahkan dari sistem spasialisasi | motivirus.com

Menurut Vincent Mosco (2009: 14) dalam Political Economy of Communication, spsasialisasi merupakan "The process of overcoming the constraints of space and time in social life" atau pada proses bagaimana kah sebuah korporasi media dapat mengatasi berbagai kendala pada aspek ruang dan waktu. Di satu sisi, spasialisasi dalam pengertian lain juga berkaitan dengan bagaimana caranya agar sebuah korporasi media mampu menyajikan berbagai produk medianya di depan khalayak di dalam batasan kesenjangan antar ruang dan waktu yang ada.

Hal ini pun akhirnya mencerminkan bahwa dalam aspek spasialisasi, ada beberapa cara-cara yang harus ditempuh bagi banyak industri komunikasi utamaya korporasi media untuk mempengaruhi lingkungan sosialnya. Cara-cara tersebut biasanya lebih mengarah pada bagaimana perusahaan media menguasai segala aspek penting yang diperlukan agar mampu menciptakan ekosistemnya dengan baik, mulai dari segi produksi, distribusi hingga pada proses pertukaran komunikasi.

Dalam konsep spasialisasi ada dua tipe yang tertuang di dalamnya, yakni tipe spasialisasi yang terkonsentrasi secara horizontal dan spasialisasi terkonsentrai secara vertikal. Pada artikel kali ini, penulis akan berfokus pada spasialisasi yang terkonsentrasi secara vertikal sebagai topik utamanya. Spasialisasi vertikal sendiri menurut Mosco (2009) adalah strategi pertumbuhan karena perusahaan melakukan perluasan usaha dengan menambah bidang usaha dari perusahaan pemasok atau bidang usaha dari distributornya.

Strategi ini menghasilkan sebuah pertumbuhan dalam tubuh perusahaan lewat akuisisi yang berkaitan dengan proses produksi sampai dengan konsumsi, dan hal ini dapat mendukung perusahaan untuk memperoleh kontrol yang besar atas suatu lini bisnis. Konsentrasi vertikal sendiri memiliki dua jenis yakni integrasi vertikal ke belakang dan ke depan. 

Integrasi vertikal ke belakang adalah strategi untuk meningkatkan pengendaliaan pasokan atas bahan baku dan sumber daya, sehingga harga produk menjadi stabil serta punya margin yang keuntungan yang tinggi, sementara integrasi ke depan adalah strategi mengendalikan distribusi atas produk atau jasa yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengkontrol serta menjaga kestabilan pasokan bahan baku (Mosco, 2009:159-160).

Unit-Unit Bisnis PT Swara Gadjah Mada

PT Radio Swara Gajah Mada memperluas bisnis medianya dikisaran tahun 2008. Pada tahun-tahun tersebut PT Radio Swara Gadjah Mada mulai secara perlahan mengembangkan ekspenasi bisnisnya dengan membuat unit bisnis baru, seperti: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun