Mohon tunggu...
Thomas Je
Thomas Je Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis yang ingin ditulis

There's no Superman.....\r\n\r\n...menulis yang ingin ditulis....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Protokol 1:14 Hari Bekerja, Belajar, dan Beribadah di Rumah

16 Maret 2020   10:38 Diperbarui: 16 Maret 2020   10:46 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kok bisa? Penjelasannya demikian, ketika seseorang telah melakukan kontak dengan apapun yang bisa menginfeksinya dengan COVID-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal, jika tidak terjadi apa2, maka orang itu aman. Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari itu, kenapa? 

Misalnya, seorang anak mulai libur tanggal 16 Maret hari ini selama 14 hari ke depan, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15. Ternyata anak ini dan keluarganya malah menggunakan waktu libur itu untuk jalan-jalan, mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudaranya, bahkan ke mall dan lain-lain. Jika saat dia melakukan jalan-jalan di hari ke 10 dan terlular COVID-19 di tempat yg ia kunjungi, mungkin pada hari ke 14 atau 15 belum ada tanda-tanda bahwa dia sakit. 

Akan tetapi dia sudah membawa COVID-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan, jika dia masuk sekolah pada hari ke 15 dan seterusnya. Maka 14 hari libur sekolahnya itu, tidak ada gunanya, karena penularan tetap akan terjadi juga di sekolahnya, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.

Oleh karena itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga negara harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat urgent. 

Waktu 14 hari sangat berguna untuk saling memantau. Jika ada orang yg menunjukkan gejala2 menderita serangan COVID-19, bisa segera ditangani dan penularannya dihentikan hanya pada dia dan keluarganya, karena dia tidak kontak dengan orang lain selama 14 hari itu. 

Minimal dia hanya melakukan kontak dengan anggota keluarga di rumahnya saja. Jadi, begitu pentingnya kita untuk mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain,dan bukan tidak mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia.

ini seharusnya dijelaskan oleh pemerintah kepada semua warganya, supaya semua patuh sehingga pemerintah terbantu untuk menghentikan penularan COVID-19. Jika hal ini tidak tersampaikan, maka libur selama 14 hari ini akan sia-sia saja, 14 tahun pun tak bisa menhentikan penularan virus ini.

Yang miris adalah, ketika pemerintak Kota DKI Jakarta menutup seluruh tempat wisatanya, maka hari Sabtu dan Minggu kemarin, ribuan kendaraan memacetkan arah ke Puncak! Sekali lagi, tanpa kerjasama dan pengertian semua warga negara ini, virus COVID-19 akan tetap menjadi pandemi di Indonesia.

#respect for humanity

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun