Mohon tunggu...
Thomas Dida Avrihansyah
Thomas Dida Avrihansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Bukan penulis murni, hanya menulis berdasarkan pengalaman

Nama : Thomas Dida Avrihansyah TTL : Bandung, 09 April 2020 Hobby : Bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menggapai Air di Tengah Tebalnya Tanah Situ Aksan

12 April 2021   14:04 Diperbarui: 12 April 2021   14:12 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di dunia ini banyak sekali sumber daya alam yang tersedia, ada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan adapun sumber daya alam yang dapat diperbaharui, contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah air dan tanah. Kedua jenis sumber daya alam ini saling berkaitan, dimana kondisi tanah memiliki pengaruh terhadap kualitas dan ketersediaan air. Contohnya didalam tanah yang kita pijak ini terdapat sumber mata air yaitu air tanah, tetapi tidak semua tempat di muka bumi ini memiliki air tanah. Semua itu ditentukan oleh kondisi tanah di masing-masing daerah.  

Air tanah merupakan air yang terdapat didalam tanah dan merupakan salah satu sumber air ketika suatu daerah belum dialiri air pipa atau PDAM. Untuk mendapatkan air tanah diperlukan pengeboran sumur kedalam tanah yang ditentukan tinggi muka air tanah di tiap daerah. Masyarakat memilih mendapatkan air tanah jika tidak mendapatkan sumber air lagi selain air tanah. Oleh karena itu air tanah dijadikan sumber air utama di beberapa daerah.

Ada suatu daerah yang bernama Situ Aksan Kelurahan Babakan Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung yang sangat bergantung kepada air tanah. Pada awalnya Situ Aksan merupakan sebuah danau pariwisata yang tercipta akibat galian lio batu bata sehingga terjadilah danau yang sangat iconic di kota Bandung pada masa. Ketika Situ Aksan masih menjadi danau banyak masyarakat yang memanfaatkan Situ Aksan sebagai area pemancinga, tempat wisata perahu, dan tak jarang menggunakan air dari Situ Aksan untuk keperluan sehari-hari, karena air sangat melimpah saat itu. Namun semenjak Situ Aksan menghilang masyarakat disana mengharuskan menggunakan air tanah untuk bisa mendapatkan air.

Ada beberapa hal yang menjadi masalah di Situ Aksan saat ini, yaitu kondisi tanah yang sangat tebal yang mengakibatkan muka air tanah di daerah tersebut sangat dalam sehingga masyarakat kesulitan dalam melakukan proses pengeboran sumur. Agar air tanah bisa terdistribusikan dengan baik karena tidak semua orang memiliki sumur dan jetpump, para warga membagi sumur hasil pengeboran untuk diberikan ke warga yang lain dengan cara membayar atau membeli air. Hal itu dikarenakan karena biaya pengeboran yang sangat mahal dan pengeluaran daya listrik yang tinggi dalam penggunaan jetpump. Menurut Rosimah salah satu warga Situ Aksan yang membagikan sumur nya kepada warga dan mesjid sekitar, beliau membutuhkan setidaknya 100 meter pengeboran kedalam tanah untuk mendapatkan sumber air, dan membutuhkan daya listrik kurang lebih 5000 VA dirumahnya.

Oleh karena itu para warga disana sangat berterimakasih kepada pemilik sumur yang mau membagikan air nya kepada rumah-rumah sekitar walaupun harus membeli. Untuk itu kita yang masih bisa mendapatkan air secara mudah dan gratis patut disyukuri, karena diluar sana masih ada orang kesulitan mendapatkan air, contohnya warga Situ Aksan. Sudah seharusnya mulai dari sekarang menghemat air, walaupun air adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tapi jika tidak bisa menjaganya dengan baik maka akan habis juga persediaannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun