Mohon tunggu...
Thomas Ara Kian Boli
Thomas Ara Kian Boli Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

LOPO SEBURI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Firah dan Potret Juang Anak-anak SD di Balik Kaki Gunung Seburi

8 Maret 2019   00:52 Diperbarui: 8 Maret 2019   04:56 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang pernah menginjakan kakinya di Pulau Adonara, Flores Timur pasti tau,kalau disana ada sebuah gunung yang namanya Gunung Seburi. Dusun Waihelan berada tepat di kaki gunung ile Seburi, dan memiliki ulayat sampai di pantai tepatnya di desa Waiwadan.  Kampung Waiwadan merupakan  ibukota kecamatan Adonara Barat . Disinilah  Firah dan teman sebayanya harus terpaksa bermain, belajar bersama teman sebayanya. 

Firah yang hobinya suka menulis puisi ini adalah siswi kelas 2 Sekolah Dasar Inpres Waiwadan. Bagi Firah Menulis puisi itu hal yang sangat menyenangkan. Kenapa demikian?. Karena ketika ditantang begitu banyak pertanyaan ia selalu tersenyum. Ia tidak merasa bosan dan bahkan menurutnya  menulis itu asyik buatnya. Hampir setiap hari ia selalu menulis. Bayangkan saja. 

Satu hal yang membuat Nona Firah begitu dewasa dan penuh keanggunanya, menulis puisi itu ia lalui berawal dari keseharianya menulis surat kepada orangtua. Hampir setiap hari ia selalu menulis surat untuk kedua orang tuanya. Sudah sekitar ratusan surat dan puisi yang pernah ditulisnya. 

Ada faktor lain yang membuat Putri Sulung Pasangan keluarga Pak Mundus Boli dan Ibu Vinsensia ini suka menulis adalah berawal dari  membaca. Buku kesayanganya adalah Kartun, Koran dan Majalah di Sekolahanya. Tak lupa berkat bimbingan dan motivasi dari kedua orangtuanya yakni Pak Mundus dan ibu Vince yang adalah Guru di SMAN 1 Adonara Barat. Menjadi Penulis Terkenal adalah cita-cita besar Firah.

Olah pribadi
Olah pribadi
Firah menjadi salah satu dari ribuan anak seumurannya di kaki Gunung Seburi yang memiliki cita-citabesar namun berada  ditengah fasilitas pendidikan yang masih serba kekurangan. Cita- cita besar,luhur dan mulia hanyalah sebatas khayalan dan di bibir saja bagi kebnyakan anak-anak di kampung terpencil Pulau Adonara dan di balik kaki ile seburi.

Walaupun dalam kekurangan namun mereka tetap berjuang sendiri, berusaha dan tegar ditengah himpitan zaman. Mereka harus rela menyeberangi sungai,berjalan kaki, hujan , angin, dan kendala apapun namun mereka tetap semangat. Bagi mereka apapun terjadi harus ke sekolah sampai jadi sarjana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun