Mohon tunggu...
thomas wibowo
thomas wibowo Mohon Tunggu... Guru - pedagog

praktisi pendidikan di kolese kanisius jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengajar Itu Ilmu Atau Seni?

31 Juli 2015   15:06 Diperbarui: 12 Agustus 2015   05:06 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terkait hal itu, riset menunjukkan bahwa memberikan gambaran awal (previewing) atas materi yang sedang diajarkan membantu seorang siswa memahami lebih cepat materi baru. Metode KWL (Know, Want, Learn), misalnya, dapat dipergunakan dalam hal ini. Mengubah materi menjadi potongan kecil informasi (small chunks) juga bermanfaat. Secara makro untuk lebih mengaktifkan cara belajar beberapa teknik dapat dilakukan, seperti: merangkum/ mencatat (summarizing/ note taking), penggambaran secara non linguistic, bertanya (questioning), reflection, dan pembelajaran kelompok (collaborative learning).

Pertanyaan 3, apa yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa mempraktikkan dan memperdalam pemahaman mereka tentang ilmu pengetahuan baru?

Mengadopsi teori Piaget (1971), teori asimilasi (menghubungkan pengetahuan lama-baru) dan akomodasi (interaksi pengetahuan untuk mendapat pemahaman baru) perlu dipahami dengan baik. Teori pengembangan skema melalui pertumbuhan, penyesuaian dan restrukturisasi pengetahuan dikembangkan dikembangkan dengan kerangka pijak teori Piaget.

Keterampilan mengembangkan pengetahuan procedural, konsisten memberi PR dan membuat persamaan dan perbedaan dapat mempertajam bagian ini.

Sekalipun PR seolah hal biasa acapkali guru tidak memahami secara persis apa makna dan bagaimana cara mengelola PR secara efektif sehingga sungguh memberi dampak positif bagi proses belajar siswa itu sendiri. Khususnya terkait tujuan, bentuk, durasi, dan bagaimana bentuk intervensi pihak ketiga.

Pertanyaan 4, apa yang sebaiknya dilakukan guru untuk membantu siswa menghasilkan dan menguji hipotesis baru?

Kebiasaan guru yang secara langsung memberi solusi permasalahan tertentu pada siswa tidak sepenuhnya positif. Akan lebih baik manakala guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya lebih jauh yang membantu mereka membuat generalisasi dan hipotesa tertentu. Bentuk-bentuk problem solving akan banyak membantu siswa dalam hal “reasoning analysis” (penalaran) mereka, lebih jauh juga akan membiasakan mereka untuk mengambil keputusan dengan bahasa dan cara mereka sendiri.

Pertanyaan 5, apa yang dilakukan guru untuk mendorong siswa mau belajar?

           Jensen (2005), riset menunjukkan bahwa antusiasme, energy postif, dan energi yang tinggi dari seorang guru saat mengajar memberi andil dalam tingginya minat siswa belajar. “Hebatnya, bagian otak yang memproses gerakan adalah juga bagian otak yang memproses belajar”. Rosenshine (1970), menyimpulkan bahwa antusiasme guru memfasilitasi prestasi siswa “karena perilaku guru yang bersemangat membangkitkan perilaku keikutsertaan para siswa”

 

Pertanyaan 6, apa yang perlu dilakukan guru untuk mempertahankan aturan atau prosedur di kelas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun