Mohon tunggu...
Tholut Hasan
Tholut Hasan Mohon Tunggu... Guru - Maaf

Maaf

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hari yang Menakutkan

7 Juni 2019   05:40 Diperbarui: 7 Juni 2019   05:39 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hari terbagi menjadi tiga. Pertama hari esok. Tidak ada yang tahu kejadian di hari esok. Nasib seseorang tidak diketahui di hari esok. Bisa jadi yang terjadi baik di hari esok, bisa juga buruk di hari esok. Oleh karena itu, antisipasilah, karena kematian hanya bisa diketahui di hari esok.

Yang kedua adalah hari kemarin. Semua orang tidak mungkin bisa mengulangi kejadian-kejadian hari kemarin. Kegembiraan dan kesedihan tidak mungkin bisa diulangi persis seperti sedia kala pada hari kemarin. Hanya kenangan yang tersisa di hari kemarin. Untuk itu, motivasi yang paling bagus adalah kejadian kemarin. Guru yang paling baik adalah hari kemarin. Guna menyongsong kehidupan di hari berikutnya, sekiranya tingkah laku kita lebih baik untuk hari kemarin.

Dan yang tersisa adalah hari sekarang. Lakukanlah yang terbaik untuk sekarang. Kesempatan untuk lebih baik dari kemarin supaya jadi lebih baik lagi di esok, hanyalah hari sekarang. Khawatir tidak bisa tersenyum di hari esok, maka tersenyumlah sekarang. Khawatir tidak bisa berdzikir di hari esok, maka berdzikirlah sekarang. Khawatir tidak bisa ibadah di hari esok, maka ibadahlah sekarang.

Maka, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya hari sekarang. Jangan menunda kebaikan, karena orang yang menunda kebaikan, maka saat itulah dia sedang berbuat kejelekan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun