Sangatta, Kutai Timur (24/4/2017):Â
"Kita di pukul sekali, Â pukul sepuluh kali, dipukul sepuluh kali, pukul seratus kali..!!!Â
Demikian petikan kobaran semangat yang digaungkan ketua PW Ansor Kalimantan Timur, Fajri al Farobi dalam amanatnya sebagai Inspektur Upacara Apel Kebangsaan dalam rangka Harlah Ansor ke 83 se Kaltim yang dipusatkan di Kutai Timur dihadapam bersama lebih 1000 Banser perwakilan Kabupaten/kota di Kaltim.
menurutnya, hal ini perlu disampaikan, karena saat ini, betapa  NU, Ansor, Banser seringkali difitnah. Lihat itu Konten Media sosial. Meski begitu, "selama kita Difitnah, kita tidak peduli, di caci kami masa bodoh, di hujat kami pun selalu diam. Apakah kita marah? Tentu saja kita marah, tapi marah kami tidak seperti marah meraka dan mencaci seperti cara mereka".
 "Kita "marah" dalam koridor dan sesuai norma dan asas NU dan akan selalu patuh atas kyai dan ulama  NU " tegasnya.
Tekad kita harus kuat dan Bulat, bahwa Usaha kita untuk menjaga Pancasila dan NKRI didasari kecintaan kita atas bangsa ini secara tulus. sebab, Pancasila dan NKRI merupakan hasil jerih payah  para syuhada NKRI, kucuran keringat para pejuang NKRI bahkan terlepasnya nyawa dari raga para ulama dan kyai-kyai kita .Â
Penting juga pada kesempatan ini saya sampaikan, "jika kamu menggangu keberagaman yg sudah di ikhtiarkan oleh kyai sepuh kami, jika kamu mengganggu fitrah kenegaraan yang sudah menjadi rumusan pendahulu kami. Maka kami tidak akan tinggal diam. "Kalian pukul sekali kami akan pukul sepuluh kali, kalian pukul sepuluh kali kami akan pukul seratus kali, " tegasnya.
Apel Kebangsaan 1000 Banser dalam Rangka 83 tahun Ansor ini turut hadir Bupati Kutai Timur, Ir. H. Ismunandar, MT, wakil bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang, ST., MM, ketua pengurus cabang NU Kutai Timur, Drs. Irawansyah, M.Si., Ketua PW Ansor Kaltim, Ketua PC Ansor Se Kaltim, KNPI, Pagar Nusa, Fatayat, Muslimat, dan undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut juga, usai mengikuti Apel Kebangsaan, Bupati Kutai Timur Ir. H. Ismunandar, MT yang  juga diikuti Wakil bupati, dan Sekretaris daerah membubuhkan tanda tangan di kain yang dibentangkan Banser sebagai deklarasi pembubaran dan penolakan khilafah yng dimotori HTI karena memelopori gerakan Anti Pancasila dan NKRI. Petisi di atas kain putih tersebut telah ditandatangani lebih dari seribu tandatangan (AR)