Mohon tunggu...
Thio Hok Lay
Thio Hok Lay Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku 'Mendidik, Memahkotai Kehidupan'

Teaching Learning Curriculum Department, Yayasan Citra Berkat, Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Bermula dari Rumah

7 Agustus 2020   06:43 Diperbarui: 7 Agustus 2020   07:04 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber photo ilustrasi : solotrust.com

"Jika engkau ingin mengubah dunia, pulanglah ke rumah dan cintailah keluargamu." -- Bunda Teresa

PANDEMI Corona Virus Disease (Covid-19) ditetapkan sebagai  Bencana Nasional Nonalam (Keppres Nomor 12 Tahun 2020), bertepatan di tengah kencangnya pusaran arus perkembangan ilmu, pengetahuan dan tekhnologi di era 4.0. Tiba-tiba umat manusia sejagad seolah dipaksa oleh pandemi untuk serentak menarik pedal rem secara bersamaan guna melambatkan bahkan mencoba menghentikan kencangnya perputaran laju roda kemajuan jaman.

Di tengah modernitas jaman yang sedang seru-serunya mendialogkan agenda seputar big data, robotic, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan setumpuk daftar istilah mentereng lainnya;  pandemi justru meminta kita untuk belajar ulang terkait aktivitas esensial kehidupan yang cenderung mulai tergeser dan dinomorsekiankan dari skala prioritas, seperti: Bagaimana mencuci tangan, bagaimana etika saat bersin dan batuk, bagaimana membawa dan menempatkan diri saat berada dikerumunan khalayak ramai dengan baik dan benar. 

Bukankah kesemua perilaku normatif tersebut, sejogyanya telah tuntas seiring dengan proses tumbuhkembang setiap insan secara personal di dalam keluarga?

Namun, sayangnya tidaklah demikian. Yang jelas, pandemi memang berhasil memaksa kita untuk sejenak melambat, guna mengingat dan berpikir ulang bahwa di atas kesemua bentuk kemajuan dan modernitas jaman, aspek kebersihan dan kesehatan tidaklah boleh ditinggalkan, apalagi dilupakan; karena akan berakibat fatal.

Terkait upaya konkrit dalam rangka mencegah penularan pandemi Covid -- 19, di samping kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kebijakan jaga jarak saat melakukan kontak pribadi dan sosial (Physical and Social Distancing); pemerintah menerapkan kebijakan perihal belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah. 

Namun demikian, dalam kenyataan yang dijumpai di lapangan, respon publik dalam menyikapi anjuran pemerintah terkait beraktivitas dari rumah belum sepenuhnya direspon dan diikuti dengan baik. Ajakan soliter itu solider; berjaga jarak aman dalam berkomunikasi dan berinteraksi rupanya; belum mewujudnyata dalam aktivitas dan perilaku konkrit keseharian.

Padahal kebijakan dan ketetapan yang diambil oleh pemerintah dimaksudkan untuk kebaikan; kesehatan dan keselamatan kita bersama sebagai warga negara.

Sekiranya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat dianalogikan sebagai rumah; tempat tinggal bersama bagi keluarga besar bangsa Indonesia, maka aktivitas belajar, bekerja, dan beribadah dapat diibaratkan sebagai pilar utama penyangga agar "rumah bangsa" ini dapat kokoh berdiri; tak mudah goyah dalam menghadapi aneka gelombang dan badai problematika kehidupan dan kebangsaan.

Bermula dari rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun