Di lain pihak, si gondrong yang semalam membunuh si kacamata terlihat tengah berdiskusi dengan beberapa orang di sebuah 'warteg'. Nama si gondrong adalah 'Cakil' dan merupakan pimpinan dari beberapa orang yang tengah berdiskusi itu. Ia mendiskusikan tentang ketua geng 'Tangan Baja' yang akan datang sendirian untuk merebut wilayah kekuasaan Cakil selaku preman di wilayah tersebut.Â
Ketua geng Tangan Baja bernama julukan 'Jangkung' itu kabarnya sangat kejam dan memiliki banyak 'ilmu ghaib' yang membuatnya tak terkalahkan. Hal itu membuat anak buah Cakil takut setengah mati. Tapi, Cakil bilang hadapi saja dulu. Kalau mereka kalah, Cakil yang akan maju. Ada yang setuju, ada yang tidak. Yang tidak langsung dibentak Cakil dan diancam akan dibunuh oleh Cakil hari itu juga. Akhirnya, mereka pun setuju.
Di saat seperti itu, tiba-tiba...
"Woy! Bangsat bangsat tengik!" Seseorang berteriak tak jauh dari warteg yang membuat semua mata tertuju pada sumber suara tersebut.
"Ja-jangkung?!" kata salah satu anak buah Cakil begitu tahu siapa orang itu.
"Cepet serahin wilayah loe atau loe semua mati di tangan gw!" perintah Jangkung. Pria tinggi ini mengenakan jaket dengan gambar kepalan tinju di dada sebela kiri dan punggungnya.
"Tunggu apa lagi? Serang!" perintah Cakil pada anak buahnya.
Semua anak buah Cakil langsung membuang rasa takutnya dan maju menyerang Jangkung.
Jangkung yang dikeroyok anak buah Cakil terlihat sangat tenang menghadapi serangkaian pukulan serta tendangan dari anak buah Cakil. Hingga akhirnya beberapa anak buah Cakil itu tumbang dengan bagian tubuh yang ditinju Jangkung hancur hanya dengan sekali tinjuan. Melihat hal demikian, anak buah Cakil yang tersisa segera mengeluarkan golok dari balik jaket mereka dan langsung menyerang Jangkung. Namun, Jangkung membiarkan semua tebasan golok mengenai tubuhnya. Tebasan demi tebasan yang dilancarkan anak buah Cakil tidak membuat Jangkung terluka sama sekali. Jangkung justru tertawa terbahak-bahak, sebelum akhirnya meninju anak buah Cakil satu persatu hingga bernasib sama dengan yang sudah ditinju Jangkung sebelumnya. Kini, hanya tinggal Cakil saja.
"Sekarang tinggal loe. Loe juga mau mampus?!" gertak Jangkung pada Cakil.
Tanpa ragu, Cakil pun maju ke medan laga.