Malam menjelang. Seorang gadis berbaju putih hitam yang dibalut jaket hitam garis putih dan dihiasi dasi kupu-kupu merah tengah berjalan di trotoar yang begitu sepi. Ia bisa dikatakan sangat cantik dengan kulit putih serta bibirnya dibalut lipgloss pink.
"Kalau setiap hari mobil mogok, bisa-bisa hilang waktu santaiku. Huft...," keluh gadis itu sambil terus berjalan.
Tapi, tiba-tiba saja ia dihadang oleh tiga sosok monster berwarna hitam dengan garis-garis putih yang mulutnya dihiasi sesuatu seperti pedang. Mereka semua memegang pedang bergagang hitam garis hijau. Monster-monster tersebut bernama 'Jyamato'.
Gadis itu terkejut bukan main dan berteriak histeris. Baru kali ini ia melihat makhluk seperti itu seumur hidupnya. Ia pun berbalik. Namun, begitu ia ingin lari, ia dihadang oleh dua Jyamato lagi. Kemudian, semua Jyamato itu langsung mengepungnya.
"M-mereka itu apa???" gumam si gadis panik.
Namun, para Jyamato tiba-tiba melihat ke arah yang sama, yaitu di belakang gadis tersebut. Yang mereka lihat adalah cahaya yang menyilaukan.
Si gadis yang kebingungan pun juga menoleh ke arah cahaya tersebut.
Ternyata, cahaya itu berasal dari mata 'sabuk' seorang pemuda berjaket hitam dengan yang terus berjalan ke arah Jyamato.
"Kai?" gumam gadis tadi dengan dahi mengernyit begitu sosok sang pemuda sudah dekat dan terlihat cukup jelas.
Dua Jyamato berjalan mendekati Kai dan mencoba menebasnya.
Namun, Kai berhasil menghindari dua tebasan itu dan membalas dengan meninju dua Jyamato tersebut dengan tangan kanan lalu kirinya. Di saat yang hampir bersamaan tangan Kai langsung dilapisi oleh kain seperti spandex berwarna hitam yang ditiban oleh lempengan baja berwarna emas di lengan dan hitam di bahunya. Tak puas sampai disitu, Kai menendang perut kedua Jyamato tersebut secara bergilir dengan kaki kanan kemudian kirinya hingga keduanya terpental cukup jauh. Secara ajaib, kedua kaki Kai pun dilapisi celana ketat hitam berbahan sama dengan yang melapisi tangannya yang ditiban dengan lempengan baja berwarna perak hitam garis emas di bagian lutut.