Baru saja, membaca artikel di kompas, tentang wacana untuk mencalonkan Bang Haji Rhoma Irama Jadi Capress, setelah selesai ku baca. hati ini hanya bisa tersenyum, mengapa harus Rhoma, betul betul ngawur dan nyeleneh, aku adalah salah satu penggemar lagu Bang Haji karena memang karyanya dalam musik dangdut kita harus akui bahwa memang sangat luar biasa. sebagai seorang seniman kita acungkan jempol buat bang haji. dalam memajukan musik dangdut dan sangat aku apresiasi.
setiap warga negara memang berhak mencalonkan diri dan boleh, saya juga boleh mencalon kan diri karena memang itu hak saya, tetapi untuk menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah karena di butuhkan leadership yg kuat dan menjadi panutan buat semua yg di pimpinnya. di samping itu wawasannya juga harus luas, keilmuan dan kemampuan berorganisasi juga memahami ketatanegarahan, manajement dan lain lain harus benar benar lengkap.
entah baik bagaimana nama Bang haji Rhoma bisa masuk ke wacana capres dan apa yg ada di pikiran para pengusungnya sampai saat ini juga aku masi hanya bisa menerka nerka. sebagai umat muslim, dan sebagai penggemarnya. aku rasa wanaca di atas itu agak nyelene.. kenapa harus Bang Rhoma apa tidak ada cedikian muslim yg lebih baik dan lebih kompeten yg mempunya nilai jual yg tinggi. seharus para pengusung Rhoma irama berpikir ulang dan berkaca dari keadaan yg ada. apa karena mereka ikut ikutan sindrom sama seperti partai politik mencari calon gubernur, bupati, walikota dengan cara yg sangat instan karena para artis yg sering muncul di tv dan lebih di kenal oleh masyarakat jadi mereka anggap bisa mendapatkan kemenangan dgn mudah. hal semacam ini yg sangat salah besar. kalaupun ada parpol yg melakukan seperti itu adalah partai bodoh, percuma saja mereka mendirikan partai politik tetapi mereka tidak mampu mendidik dan melahirkan new genaration dari parpolnya sendiri. sangat ironis kalau melihat perkembangan perpolitikan di indonesia. ini menandakan betapa sektor pendidikan kita masi sangat jauh tertinggal dan satu kebodohan yg ada di dalam system pemerintahan republik indonesia.
jelas dgn banyak para artis yg masuk dalam bursa calon peserta pemilihan menujukan ketidak mampuan sebuah partai politik yg salah dalam menelurkan politikus yg handal. seorang artis pun boleh tetapi dia harus mempunyai capabelitas dan ektabilitas yg memang boleh dan tak cacat di mata masyarakat.
sebagai seorang muslim dgn kita mencalonkan Rhoma irama, aku pribadi kurang setuju dan mala akan menurunkan kualitas partai politik yg berbasis keislaman. partai partai islam jika ingin di minati dan bisa eksis di level yg lebih baik mereka harus mencari calon yg benar benar punya nilai jual yg tinggi dan tidak merugikan mereka. juga partai partai islam harus mau merubah diri dalam sytem organisasinya jgn hanya partai berorientasi keislaman saja dia harus mengadopsi system yg ada di partai nasional. agar pendukungnya menjadi lebih banyak dan juga partai islam tak boleh kaku. hanya mentok membahan tentang keislaman saja. indonesia adalah negara muslim modern dan ini harus menjadi perubahan dalam partai modern islam di indonesia.
mencalonkan Rhoma irama adalah tindakan kebodohan, kenapa harus Rhoma Masi banyak toko muslim yg luar biasa yg tak akan bermasalah di mata masyarakat. banyak kaum mudah islam yg hebat tetapi kaum tua munafik, harus mereka berani mengangkat kaum kaum pemuda islam yg mempunyai pemikiran dan kemampuan yg luar biasa di munculkan jika ini terjadi maka kaum intelektual muslim dari pemuda islam akan banyak menjadi pilihan di masa yg akan datang.
Inilah salah satu kebodohan kita, jika system perekrutan para pemimpin negeri ini ,tak di ruba maka indonesia akan jauh tertinggal dari negara negara lain. sayang banyaknya stok kaum mudah islam yg hebat di negeri ini seakan tertutup oleh kain. karena kebodohan segelitir orang yg muslim sendiri yg masi di pelihara. jika ini di biarkan partai islam akan makin di tinggalkan dan mungkin akan sulit di tahun tahun yg akan datang mencari pemimpin cendikiawan muslim yg lebih baik, mereka harus di beri kesempatan agar bisa menunjukan kemampuan mereka.
Wacana pencalonan Bang Rhoma akan banyak bermasalah dan akan sangat sulit untuk menang apa penyebab karena itu sudah bukan rahasia publik dimana Rhoma irama sering melakukan poligami dan juga sering melakukan menikahan secara siri sama wanita yg lebih muda yg seumuran dgn anaknya. rhoma irama juga mempunyai sifat yg egois terlihat suatu saya menonton di acara live TV one dimana Rhoma memberikan ceramah yg berujung fitnah, tertapi dia tak mau dengar legowo minta maaf, seharusnya dia secara jantan mengakui kehilapanya, tetapi enta kenapa terlihat sangat malu. sifat semacam ini akan tak baik buat seorang pemimpin, jgn karena dia berhasil memimpin satu group bank dan di anggap mampu memimpin sebuah negara. ini jelas kesalahan besar, aku tidak ingin mengunkapkan lebih banyak karena memang aku salah satu penggemar Bang haji. Ini hanya sebagai pemikiranku saja lebih baik bang Rhoma menolak jika ada sekelompok orang yg mencalonkan anda.
jika ini terjadi akan menjadi lelucun buat para partai pengusung yg berbasis keislaman. sebagai sesama muslim kita harus mencari pemimpin yg benar benar menpunyai jiwa kepemimpinan yg islami agar menjadi tauladan bagi orang banyak.Tugas kita adalah mengenal dan memiliki informasi watak, track record, moral, visi misi calon-calon pemimpin bangsa itu. Apakah watak dan moralnya diharapkan mampu mengemban amanah atau berpotensi menyimpang. Apakah visi dan misinya ingin menegakkan syariat Allah di bumi ini sehingga menjadi negeri makmur gemah ripah loh jinawi yang diberkahi Allah?
Karena menjadi pemimpin itu tidaklah muda, memikul beban yg sangat berat yg sangat luar bisa, segala apa yg akan di lakukan akan di pertanyakan nanti di hadapan alloh, sekali lagi partai partai islam harus lah berkaca agar di negeri ini tak kekurangan pemimpim islam dan mulailah dari sekarang munculkan cendikiawan muslim di partai islam lebih banyaK agar masyarakat mengenal lebih banyak para cendikiawan muslim tersebut dan tak akan perna kehabisan stok pemimpin muslim
Wasalam
Ridwan Garcia
Pakistan 9 Nov, 2012
