Rasa percaya diri yang dimiliki oleh seseorang akan membuat orang tersebut mantap menyongsong masa depan. Tidak takut menghadapi tantangan di depan mata. Dirinya akan memiliki keberanian atau kemampuan untuk mengeksplorasi potensi yang dimiliki. Dalam pergaulan juga tidak canggung, dan berani  dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang yang percaya diri memiliki kesehatan mental yang baik, tidak mengalami keragu-raguan, dan tidak mudah stress. (Bintangsekolah.com bola,com, klikasuransiku,com)
Sedangkan orang yang tidak memiliki kepercayaan diri sering timbul rasa keragu-raguan, takut dan minder bahkan bisa mengakibatkan stress.
Menumbuhkan rasa percaya diri dan memupuk potensi tersebut merupakan tugas dari para orang dewasa. Dengan harapan anak-anak akan menjadi pribadi yang meyakinkan, tetapi tetap rendah hati dan tidak menyombongkan diri.
Beberapa hal yang saya lakukan untuk menumbuhkan dan memupuk rasa percaya diri terhadap anak kelas satu SD, antara lain:
Memberi kesempatan kepada murid-murid untuk tampil di depan kelas/teman-temannya sebagai pemimpin.
Dalam pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas saya memberi kepercayaan kepada murid untuk menjadi pemimpin. Seorang pemimpin harus berani melakukan sesuatu di depan orang yang dipimpinnya dengan penuh keyakinan. Seorang pemimpin yang memiliki rasa percaya diri akan melaksanakan tugasnya dengan mantap.
- Ketika akan masuk kelas, saya memanggil seorang anak untuk menjadi pemimpin barisan. Anak tersebut harus berani bersuara lantang dan jelas. Sehingga apa yang diinstruksikan bisa didengar dan dilaksanakan oleh teman-temannya.
- Ketika sampai di dalam kelas, saya memanggil lagi seorang anak untuk memimpin doa dengan kata-katanya sendiri. Anak tersebut diharapkan bisa menyusun kata-kata sendiri yang akan ditirukan oleh teman-teman yang lain. Jika anak-anak belum mampu merangkai kata-kata, maka saya membisiki agar dirinya tetap bisa berkata-kata dengan baik.
- Pemimpin berikutnya adalah seorang anak yang saya beri tugas untuk memimpin lagu Indonesia Raya atau sebagai dirigen. Dengan menggerakkan tangannya dia mengajak teman-teman untuk bernyanyi, meskipun gerakannya kadang tidak pas.
- Waktu Pelajaran berakhir, seorang anak lagi berdiri di depan kelas mengajak teman-temannya untuk berdoa.
Dalam satu hari sekolah, saya berusaha menumbuhkan dan memupuk rasa percaya diri kepada sekurang-kurangnya empat anak. Tugas ini saya berikan secara bergiliran, sehingga semua anak mendapatkan kesempatan.
Tentu hal ini tidak bisa berjalan dengan mulus. Ada kalanya anak sama sekali tidak mau menjalankan tugas yang diberikan. Ada yang merasa cemas, malu, dan takut. Takut diejek dan ditertawakan teman yang lain. Hal ini perlu diatasi dengan meminta teman-temannya untuk tidak mencemooh atau mengejeknya, serta guru menemani saat anak tersebut sedang melaksanakan tugasnya. Karena jika hal ini berlangsung dalam waktu yang lama anak akan semakin minder dan tidak mau tampil di depan umum meskipun hanya sebatas di depan teman-teman sekelasnya.
Namun, ada juga anak yang ingin setiap saat menjadi pemimpin. Ini dialami oleh anak-anak yang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi. Dirinya ingin menguasai teman yang lain, merasa paling hebat dan paling pintar. Ini adalah sisi buruk yang harus diminimalkan.
Menyadarkan dirinya untuk memberi kesempatan kepada teman yang lain memang bukan hal yang mudah. Bisa terjadi anak tersebut menjadi marah dan ngambek. Membiasakan anak antre, mengajak anak bersabar, menyadarkan bahwa orang lain punya hak yang sama, bisa menolong anak tipe ini agar dirinya tetap memiliki rasa percaya diri tanpa diikuti kesombongan.
Memberi pujian kepada anak yang sudah bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, serta memberi bantuan kepada mereka yang masih ragu dan malu untuk melakukannya. Anak-anak semakin senang untuk tampil di depan teman-temannya. Bahkan waktu giliran itu dinanti-nantikannya.