Puisi: Di Balik Punggung Dusta
Dalam sepenggal cerita
untai kata mampu melipat logika
bersembunyi di balik punggung dusta
menepi dan tersesat di rimba rasa
Pada layar kaca dirimu bertemu
menepi bersama merayakan rindu
tanpa sempat berpikir waktu memburu
berharap fajar lupa, mengganti malam syahdu
Jam dinding tergantung melahap kecewa
melepas deretan detik ditelan dusta
menjerumus halus menghapus segala lara
tak ubahnya bagai panggung sandiwara
Dirimu bagai gerimis membayang semu
riuh bergema menembus dinding hatiku
membuat langkah jiwa ini terbelenggu
terperangkap kata palsu serupa candu
Baca Puisi: Kelam Memeluk Sunyi
@senimelipatluka, 20 April 2025
Tulisan ke-25 Tahun 2025
#Puisi ke 19 Tahun 2025
#Artikel ke-6 Tahun 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI