Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Merajut Kepalsuan

25 Februari 2025   09:13 Diperbarui: 25 Februari 2025   15:23 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seorang perempuan lelah merajut hari penuh kepalsuan (Sumber: Meta AI)

Puisi: Merajut Kepalsuan

Arus waktu mengalir deras terus berlalu
jutaan detik berputar tak ingin lagi menunggu
menitipkan setitik harapan meski berwarna semu
menenggelamkan seluruh keraguan mengharu biru

Petikan dawai hati dalam rindu yang terpeluk
mampu meyakinkan langkah diri tanpa takut terantuk
namun bisikan lembut suara sumbang merayu mulai mengetuk
menghanyutkan dirimu pada lelah merajut kepalsuan yang terkutuk

Kini dirimu terpasung melebur dalam kesunyian
bersembunyi di balik kilauan puing dosa dan kegelapan
berlayar di samudera kelam luas bertabur pekik kemaksiatan
melepas dan melupakan lembaran sumpah serta janji kesetiaan

Ikhlas melepas dirimu adalah hal terbaik bagiku
tak ingin lagi aku mencari dan mengemis rindu berlalu
meski banjir kenangan menerjang dinding hati begitu pilu
menghapus jejak kisah menyapa menjangkau bayang wajahmu

Baca juga: Perang Ketupat di Tempilang sebagai Warisan Budaya dan Kearifan Lokal Provinsi Bangka Belitung

@senimelipatluka, 25 Februari 2025

#Tulisan ke-14 Tahun 2025
#Puisi ke- 11 Tahun 2025
#Artikel ke-3 Tahun 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun