Mohon tunggu...
Theresia RE Manurung
Theresia RE Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - A simple binoculars

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

X Vs Y

17 April 2021   22:44 Diperbarui: 18 April 2021   00:12 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

X vs Y, terungkapkan sebagai judul diatas. Lantas apakah maksudnya? Apakah kita akan berbicara tentang matematika, tentang garis sumbu koordinat X dan Y? Bukan. Tetapi X dan Y yang diungkap disini adalah tentang generasi X dan generasi Y.


Apa itu generasi X & generasi Y ? Sederet zaman menurut tahun kelahiran, generasi terbagi menjadi beberapa masa, diantaranya generasi tradisionalis yaitu yang lahir pada tahun 1901 sampai tahun 1924. Generasi kedua, generasi Boomers yaitu generasi yang lahir ditahun 1925 sampai tahun 1964. Generasi ketiga, generasi X yaitu generasi yang lahir di tahun 1965 sampai tahun 1979 dan generasi Y atau sekarang sering kita sebut dengan generasi Milenial/Me, yaitu yang lahir di tahun 1980 sampai tahun 1994. Pesatnya perkembangan zaman yang tidak dapat dipungkiri, kini telah hadir lagi model generasi baru yaitu generasi Z dan generasi A (Alpha), yaitu generasi yang lahir ditahun 2000-an dan lebih akrab dengan teknologi.


Seperti layaknya kita ketahui, masa remaja adalah masa beralihnya dari masa anak - anak ke masa dewasa. Di mana dalam peralihan ini di pengaruhi oleh adanya pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sebagai bagian dari ciri -ciri makhluk hidup. Perkembangan yang terpengaruh dapat berupa perkembangan fisik, dapat pula perkembangan kognitif dan sosio-emosi.


Perkembangan fisik akan lebih mudah kita lihat di dalam diri kita dari jangkauan perbedaan tahun kelahiran seperti dinyatakan diatas. Namun, ada yang lebih spesifik untuk melihat bedanya generasi X dengan generasi Y, yaitu perilaku. Perilaku merupakan bentuk respon seseorang dalam menanggapi keadaan lingkungan hidupnya. Dan ternyata munculnya globalisasi di dunia, sangat berpengaruh dalam perkembangan keturunan, tampak sekali dalam perbedaan generasi X dan Y ini.

Jika digambarkan bentuk prilaku generasi X dan generasi Y ini. Generasi X yang kita lihat dari kisaran tahun kelahiran dengan realitasnya, generasi X sangat cenderung masih minimnya penggunaan media massa, karena dalam masa ini media massa masih belum berkembang. Sedangkan dalam generasi Y sudah berkembang dengan pesat. Generasi Y yang telah mengetahui teknologi, media massa salah satu contohnya. Akan sangat mudah mendapatkan pengetahuan atau informasi baru mengenai suatu hal bahkan tentang dunia. Dampak teknologi pun mengandung dampak positif dan negatif.


Bahayanya dalam generasi Y, yaitu yang berdampak negatif, yang mengarah pada pengetahuan seksual yang kemudian menjadi bahaya dan bahkan masalah cukup besar untuk masa sekarang ini. Menurut sumber literatur yang telah melakukan penelitian, teknologi atau media massa menjadi faktor utama pesatnya perilaku seksual atau kita sebutkan saja pornografi pada generasi sekarang ini. Hasil penelitian dari peneliti itu menunjukkan auto erotic behavior, yaitu perilaku sesksual yang dilakukan sendiri, cenderung lebih pesat pada generasi Y daripada generasi X. Menurut peneliti, adanya perbedaan perilaku premarital seksual pada remaja generasi X dan generasi Y mengingat adanya perbedaan pola hidup serta akses media massa yang begitu mudah dan tanpa batas saat ini. (Dewi, 2016: 27)


Masalah yang sekarang ini menjadi sorotan dan sangat memprihatinkan, yaitu hubungan seks pranikah. Dampak dan kemungkinan yang terjadi diantaranya hamil diluar nikah, munculnya risiko fisik dan rasa -rasa tekanan pada diri seperti rasa berdosa, rasa malu karena menjadi sorotan masyarakat, rasa takut tidak diterima, dan banyak lagi. Awal mula, dari apa yang generasi lihat yaitu dari media massa, yang kemudian dikembangkan dengan rasa keinginan tahuan yang dipengaruhi pernyataan bodoh, seperti "kalau masih perawan berarti kuno". (Dewi, 2016: 3).


Akibat globalisasi, tingkat modernitas masyarakatpun meningkat. Khususnya generasi muda, yang kebanyakan menjadikan teknologi sebagai salah satu kebutuhan yang penting juga, bahkan lebih penting dari kebutuhan pangan dan sandang.


Pengaruh yang sangat besar di bawa oleh teknologi massa ini, telah berhasil mempengaruhi generasi muda, sehingga generasi lebih memilih untuk mengabaikan nilai - nilai agama dan pendidikan. Penyesalan memang akan selalu datang diakhir, ketidaksadaran masih meliputi pemikiran generasi akibat sudah terlalu candu pada tekologi. Kali ini, tidak narkotika saja yang menjadi perusak masa depan, namun juga dampak negatif dari perkembangan zaman yang tidak bisa dielakkan generasi, sekarang menjadi faktor perusak moralitas generasi muda.


Ini masih dalam generasi Y, bagaimana lagi dengan dampak yang akan timbul dalam generasi Z yang lebih akrab lagi dengan teknologi, dan bahkan generasi A, yang ditunjukkan pada balita - balita sekarang. Perkiraan kita masing - masing terhadap masa depan mungkin sudah ada, walaupun masih buram. Kepastiannya, akan timbul dampak positif dan dampak negatif baru, yang intinya hal - hal yang baru itu dapat menguntungkan dan dapat juga menjadi kerugian dalam kehidupan manusia yang fana ini. Zaman boleh berkembang, dan perkembangan zaman memanglah harus kita ikuti, tetapi dengan tujuan agar zaman takluk pada kita, bukan kita yang ditaklukan oleh perkembangan zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun