Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Keheningan

Menyukai segala hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peluru Kata

16 Februari 2023   06:56 Diperbarui: 16 Februari 2023   07:03 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peluru Kata

Ribuan peluru kata
kau muntahkan padaku
desingan granat caci maki
telah kau lemparkan begitu keji
mendera dan menyiksa
nyaris membuatku
tak bernyawa
tamparan penghinaan
sekali lagi kau layangkan
merobek-robek citra Ilahi
hingga taklagi bernadi
kernyit dahi keangkuhanmu
bagai tiara bersusun tiga
bagai pedang terhunus
siap menebas atma
hingga taklagi bernyawa
terkapar pasrah menerima
dipalang hina caci maki
dalam geram sederet gigi
puas tertawa terbahak
saksikan jasad nista terkapar
penuh dengan kenajisan
siapakah aku ini Tuhan?
Yang hanya layak dihinakan?
dihardik dan dicampakkan
apakah benar, kepalaku
sudah tak berotak?
seperti kata si tuan?
hingga layak sebagai bahan
HINAAN ...
CACIAN ...
MAKIAN ...
UMPATAN ...

Kuatkan Langkah kaki ini TUHAN, atas semua HINAAN, CACIAN, MAKIAN, UMPATAN, dari SI TUAN PESTA YANG MULIA

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun