Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Keheningan

Menyukai segala hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Telaga Hati Menjadi Saksi

12 Januari 2023   08:28 Diperbarui: 14 Januari 2023   17:56 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Telaga Hati Menjadi Saksi

Pucuk cemara menari gemulai
Mengikuti rayuan bayu bersimpati
Diiringi suara alami rinai menyapa bumi
Bagaikan alunan nada rindu terpenjara di hati

Terjebak rintik rinai tak bertepi
Nikmati tiap tetes bening penuh arti
Denting tetesan memberi makna tersendiri
Mengingatkan satu elegi kerinduan di sudut hati

Tak selalu rinai ditemani pelangi
Demikian aku dan dirimu malam ini
Labuhkan bahtera kerinduan di labuan hati
Tanpa topeng kepura-puraan diri menghalangi

Tetes rinai kini telah berhenti
Rasa bahagia tak bisa aku pungkiri
Berlalu pergi tanpa permisi dan jejak kaki
Menjemput keharuman cinta penuhi sudut hati

Ditepian telaga hati yang sepi
Kau datang mengajak diriku pergi
Menuju labuan hati ruang kita berjanji
Bukan di lubang sumur atau di taman sari

Telaga hati kini menjadi saksi
Tercetus cerita lucu baru saja terjadi
Tertawa terbahak bersama telah kita nikmati
Betapa bahagia persembahan cinta kau berikan tadi

Pangkalpinang, 11 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun