Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Keheningan

Menyukai segala hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kemesraan Ini Jangan Pernah Berlalu

2 Desember 2022   18:31 Diperbarui: 2 Desember 2022   18:34 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemesraan Ini Janganlah Cepat Berlalu (Ilustrasi/pixabay) 

Kemesraan Ini Janganlah Pernah Berlalu

Upssss, bel pergantian jam pelajaran telah berdering dengan begitu semarak dan penuh semangat. Senyum sumringah tampak terlukis di wajah para penghuni kelas yang baru saja menyelesaikan proses belajar bersama.  Tanpa menunggu aba-aba, seluruh siswa segera merapikan dan menyimpan alat tulisnya kemudian mengambil sikap tertib dengan duduk rapi dan bersiap memberikan salam terima kasih kepada guru atas kebersamaan yang baru saja berlalu.

Segera setelah ceremonial mengakhiri pelajaran selesai dilakukan, dengan tertib satu persatu para siswa bergilir mendekati dan menyalami guru sebelum mereka berlalu meninggalkan kelas untuk melakukan hajat berikutnya saat jam istirahat berlangsung.

Seperti biasa para siswa menggunakan jam istirahat mereka, dengan berbagai aktivitas, seperti  menikmati hidangan yang sengaja di bawa dari rumah atau pergi sejenak untuk pesan makanan favoritnya di kantin, dan selanjutnya melakukan ritual pesta menikmati makan bersama para bestie mereka.

Sementara para guru ceremoni yang biasa dikerjakan adalah kembali ke ruang guru, dan melakukan hal yang hampir sama dilakukan para siswa, yaitu menikmati bekal yang telah dipersiapkan dan dibawa dari rumah. Buka lapak bersama, demikian istilah yang kami gunakan pada saat guru-guru yang membawa bekal mulai membuka bekal masing-masing dan melakukan transakasi tukar lauk bersama guru lain yang juga membawa bekal sarapan paginya yang dilakukan di ruang guru pada saat jam istirahat pertama. 

Istilah buka lapak bersama mungkin dirasa lucu bagi banyak orang setelah memahami maksud dari istilah yang kami maksudkan. Buka lapak bersama yang dimaksudkan di sini adalah ritual bertukar lauk pauk yang mengundang selera, yang di bawa oleh teman.

Kegiatan bertukar lauk bagi guru yang membawa bekal dari rumah, rutin kami lakukan ssetiap hari. Sedangkan bagi guru lain yang kebetulan tidak sempat menyiapkan dan membawa bekalnya, bukan berarti tidak dapat ikut mencicipi lauk pauk yang creamy lezato tersebut dan ikut memeriahkan dalam canda tawa acara buka lapak bersama ini, dengan motto "biar sedikit yang penting nyicip" telah terpatri dan selalu menggelegar di sanubari para guru, sehingga tak dapat diingkari untuk selalu berbagi. Budaya berbagi telah membudaya dalam diri para guru yang selalu menjunjung sikap persaudaraan penuh kasih.

Kegiatan yang sudah melekat dan membudaya ini melahirkan suasana yang begitu cair dan membahagiakan bagi kami selama di sekolah. Hari-hari kami selalu dipenuhi dengan canda tawa yang membuat hidup terasa begitu indah. Budaya penuh keakraban, persaudaraan dan kegembiraan ini terus kami pelihara hingga saat ini. Dan bahkan kebiasaan ini sudah kami tularkan kepada para siswa kami.

Kebiasaan sederhana yang dilakukan oleh para guru nampaknya hanya kegiatan sepele saja. Namun siapa sangka, hal sepele itu melahirkan suasana yang begitu luar biasa. Suasana  yang membangkitkan rasa persaudaraan dan kerinduan yang begitu mendalam sebagai satu keluarga.

Sebagai pendidik tentu saja hal ini merupakan hal yang patut di puji untuk diteladani bagi para siswa kami. Kerinduan sebagai satu keluarga yang sangat kami rasakan manakala, salah satu diantara kami  tidak dapat hadir ke sekolah karena adanya halangan tertentu, entah alasan sakit atau ada kepentingan yang tak dapat ditunda. Sehingga menyebabkan dalam satu atau dua hari sahabat kami tidak dapat masuk kerja, maka kami merasakan ada hal yang kurang di sekolah.

Suasana penuh kehangatan dan persaudaraan ini seakan telah menjadi ciri khas yang dimiliki sekolah kami dan dirasakan sebagai satu kelebihan dan kenangan termanis yang tak terlupa dan dirasa sangat melekat di jiwa para guru yang telah di mutasi dari sekolah kami pindah ke sekolah lain atau sebaliknya dirasakan oleh guru yang baru saja bergabung bersama kami.

Tentu saja ini merupakan hal yang sangat membahagiakan sekali jika terjaga dan terpelihara sepanjang waktu. Semoga kemesraan kami janganlah pernah berlalu, layaknya selalu mesra seperti yang terungkap pada Lagu Kemesraan yang pernah populer dijamannya, dan terhitung sangat familiar bagi anak-anak muda masa kini sehingga masih masih sering terdengar untuk disenandungkan di banyak moment kebersamaan.

Situasi penuh persaudaraan dan kasih seperti yang terjadi di lingkungan dimana saya bekerja, tentu saja sangat memberikan pengaruh yang sangat positif bagi lembaga kerja dan pegawai di dalamnya. Karena dengan lingkungan kerja yang membahagiakan akan membuat seseorang yang ada di dalamnya merasa kerasan sehingga menimbulkan aura positif yang dapat membangkitkan kinerja bagi seorang pegawai. Selain itu akan memberikan dampak positif  dari segi kesehatan, seperti yang dikatakan oleh pakar kesehatan bahwa hati yang gembira merupakan obat bagi kita agar kuat menghadapi kenyataan hidup.

Maka bagi teman-teman yang bekerja di satu lembaga pemerintah atau perusahaan besar dan kecil manapun juga, jika ingin bahagia di tempat kerja ciptakanlah suasana kerja nyaman yang penuh persaudaraan dan kasih. Sikap-sikap sederhana seperti, mengisi kebersamaan pada hari-hari kerja dengan penuh canda tawa bersama rekan kerja, saling memperhatikan, saling mendukung, saling merangkul, saling menerima, saling memahami tanpa ada syarat mengikat tentu saja akan sangat membantu menciptakan suasana yang membahagiakan kita dalam bekerja.

Banyak hal penyebab terjadinya kegagalan dalam menciptakan suasana persaudaraan di tempat kerja, misalnya sikap berlebihan untuk menceritakan status sosial pasangan di tempat kerjanya atau tentang rutinitas dan agenda keluarga yang nampak sebagai budaya "wah" tidak perlu dibahas secara berlebihan.  Sehingga tidak membuat sahabat tertentu akan merasa berkecil hati atau minder karena keadaan ekonomi yang berbeda.  Karena harus kita sadari bahwa status sosial ekonomi sangat berpengaruh dalam pergaulan sosial kita di masyarakat. Jangan sampai hanya masalah sepele seperti itu, kemesraan kita akan berlalu.

Pangkalpinang, 02 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun