Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Minggu Palma di Jerman Tidak Menggunakan Daun Palma

17 April 2025   06:18 Diperbarui: 17 April 2025   18:13 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Minggu Palma (Freepik/rkmdesign)

Minggu Palma merupakan hari Minggu yang mengawali pekan kudus.

Pekan Kudus atau Pekan Suci dimulai dari Hari Minggu Palma sampai nanti hari Minggu Paskah. Umat Katholik Roma menyebutnya Pekan Suci atau Heilige Woche, sedangkan umat Katholik Orthodox menyebutnya Pekan Besar atau Grosse Woche sedangkan umat Protestan Lutheran menyebutnya Pekan Sunyi atau Still Woche. Merupakan pekan terakhir masa puasa sampai Minggu Paskah. 

Minggu ini juga disebut Minggu Retret Agung. Seminggu ini merupakan hari-hari puasa dan merenungkan sengsara Kristus.

Minggu Palma di mana Yesus dielu-elukan di Yerusalem. Dielu-elukan sebagai Raja.

Tuhan Yesus duduk di atas Keledai memasuki kota Yerusalem dan dielu-elukan dengan meneriakkan "Hosana Putra Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang Maha Tinggi"

Orang-orang di Yerusalem membentangkan baju dan jubah mereka di atas jalan yang dilewati Yesus sambil melambai-lambaikan daun Palem. (Yohanes 12,13-15, Mateus 21,1-11, Markus 11. 1-11).

Daun Palem menggambarkan pengharapan bahwa sengsara dan semua penderitaan akan berakhir.

Daun Palem dipandang sebagai daun yang suci. Sedangkan di daerah Mediterania daun Palem dipandang sebagai simbol kemenangan.
Di Israel daun Palem merupakan simbol kemerdekaan dan Raja yang selalu memenangkan peperangan. ( 1 Kitab Makkabe 13,51 )

Yesus mengendarai Keledai bukan Kuda, menggambarkan Yesus Raja damai, tanpa kekerasan dan rendah hati. Yesus bukan raja yang berkuasa karena kekuasaan politik dan militer.

Di Jerman menggunakan daun Buchs

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun