Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Gunung Merapi Kesuburan Tanah, Empat Musim dan Perjuangan Berkebun di Jerman

12 Maret 2023   16:04 Diperbarui: 15 Maret 2023   03:23 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman cabe hasil perjuangan panjang | Foto iin

Setelah diamati dan berdiskusi dengan suami dan teman- teman lain yang juga suka berkebun, ternyata tempat yang saya tanami tidak cukup matahari.

Kemungkinan lain, saya terlambat menyemai biji cabai. Keterlambatan ini menyebabkan bunga cabai tidak menjadi buah karena udara sudah terlalu dingin.

Tidak heran bunga yang saya tanam di depan rumah selalu berbunga banyak sekali sedangkan yang berada di belakang rumah tidak.

Ternyata, tanamanku kurang matahari, apalagi di Jerman mungkin matahari cukup bersinar dari jam 8.00 sampai jam 19.00 malam baru terbenam bila musim semi, tetapi belum cukup hangat, masih sekitar 10 derajad.

Pernah saya mencoba membawa masuk ke dalam rumah tanaman cabai, pepaya dan tomat. Saya menyangka tanaman tersebut tidak mati di dalam rumah yang hangat. Eh…mati juga. 

Membuat saya teringat negriku Indonesia, selain matahari berlimpah ruah tanah subur makmur dan airpun gemericik berlimpah menyirami segala tanaman di negriku.

Pengairan

Ladang membentang di pinggir desa kami, tetapi tidak ada suara gemericik air irigasi seperti layaknya sawah- sawah di tanah air.

Saya bilang ke suami, daerah- daerah tanpa irigasi yang baik seperti di ladang di Jerman ini, kalau di Indonesia sudah termasuk daerah tandus dan biasanya daerah miskin.

Air di Jerman tidaklah berlimpah seperti di Indonesia. Tidak ada musim penghujan seperti di tanah air. Hujan sepanjang tahun ada tetapi hanya sedikit.

Pernah kami mendapat kunjungan sepupu  dan anak- anaknya yang masih kecil dari Indonesia. Saat itu hujan, suami memanggil masuk keponakan yang lagi main bola di halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun