Mama dari Nana bercerita dalam bahasa perancis dan Nana menerjemahkan pada saya dalam bahasa Jerman.Â
Sedangkan saya cerita dalam bahasa Jerman diterjemakan Nana bahasa Perancis.
Mama dari Nana bercerita, apa bila di Mali, biasanya sesudah berbuka puasa bersama- sama dengan keluarga pergi ke Masjid untuk berdoa.
Saya katakan, di Indonesia juga demikian solat Tarawih. Â Nana dan ibunya langsung menyahut, ya ..ya .. kami juga menyebut Tarawih. Menyenangkan berceritera kebiasaan yang sama di tempat dan negara yang berbeda.
Puasa di Mali saat ini berat. Saat ini musim kemarau panas sekali, suhu udara 40 derajad, terkadang lebih. Masa puasa di musim kering berat sekali.Â
Nana bilang beruntung, masa puasa di Eropa, meskipun harinya lebih panjang, jam 20.30 baru buka tetapi tidak sepanas di Mali Afrika. Saat ini suhu di Eropa antara 5 sanpai 20 derajad.
Bertemu dengan Jemaah Indonesia saat di Mekah
Mamanya sudah Hajah. Dia bercerita saat ke Mekah, bertemu dengan banyak sekali Jemaah dari Indonesia.
Ya, benar sekali, kata saya," kami bangsa yang besar dengan 280 juta jiwa. Dari 280 juta jiwa 90 persen beragama Islam. Tidak  mengherankan saat menunaikan ibadah Haji  di Mekah bangsa kami banyak sekali."
Sebagai makanan penutup kami menikmati sepotong kecil kue lapis legit dan kue pandan. Lapis legit saya potong tipis dan kecil saja. Â Potongan kue pandan agak besar.Â
Pada mulanya , mamanya Nana bilang oh jangan terlalu besar" eh...setelah mencicipi ternyata potongan agak besar kue pandan yang lembut dan rasa santan dan pandan yang wangi  akhirnya habis  juga.