Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengolah Kembali Sisa Roti

3 Oktober 2021   13:39 Diperbarui: 3 Oktober 2021   22:32 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
memberi makan bebek dan angsa liar dengan sisa roti, foto  von Angela Kloss

2. Memasukkan setiap jenis roti ke dalam kantong-kantong kain.

Setiap jenis dimasukkan dalam kantong-kantong kain terpisah supaya memudahkan pengolahannya. 

Dengan di masukkan ke kantong-kantong kain, sisa-sisa roti menjadi kering dan tahan lebih dari sebulan tanpa jamuran.
Udara yang kering membuat sisa-sisa roti dalam kantong kain menjadi kering.

3. Mengolah sisa roti menjadi suatu makanan atau produk baru.

Ada beberapa kemungkinan untuk mengolah sisa roti ini, antara lain:

3.1. Sisa roti di olah menjadi tepung panir atau Paniermehl.

Tepung panir merupakan bahan penting untuk mengolah makanan klasik khas Jerman. pembuatan tepung panir ini amatlah mudah. Caranya, dengan menghancurkan roti-roti kering. Roti kering yang sudah dipisahkan berdasarkan jenisnya di hancukan. Kalau dalam jumlah sedikit roti kering cukup diparut dengan parutan keju. 

Apabila dalam jumlah besar seperti di toko roti, roti kering dihancurkan dengan mesin prosesor,orang Jerman menyebutnya Kuechenmachine. Mesin yang membantu pekerjaan di dapur, mulai dari menghancurkan bumbu sampai mengaduk adonan kue.

Tepung panir ini amat penting untuk mengolah beberapa jenis makanan klasik Jerman, misalnya  Schnitzel atau daging goreng tepung panir, Backfisch ikan goreng tepung panir. supaya roti tidak lengket di loyang, juga menggunakan tepung panir.

roti dan tepung panir foto von iin 
roti dan tepung panir foto von iin 

Berikut ini beberapa resep singkat penggunaan tepung panir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun