Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Temanku Sara, Pengungsi Afghanistan

21 September 2021   05:32 Diperbarui: 23 September 2021   04:03 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Afganistan von La Legion/Koleksi pribadi

Di Italia mereka ditampung di kamp pengungsi Lampedusa. Sangat beruntung keluarga Sara tidak terlalu lama menunggu urusan perijinan sebagai pengungsi dari Lampedusa Italia ke Jerman. Akhirnya dari italia dengan beberapa pengungsi lain menuju Jerman.

9. Tinggal di kamp pengungsi di Dietzenbach

Akhirnya Sara tiba di Dietzenbach, sebagai pengungsi. Kamp pengunsi tidak jauh dari rumah kami. Di kamp pengungsi Sara dan semua pengungsi diwajibkan belajar bahasa Jerman. Setelah 6 bulan belajar bahasa Jerman Sara boleh masuk ke sekolah.

Saat ini sara masih terus sekolah dan telah menyelesaikan Real Schule, Real Schule setingkat SMA kejuruan dan saat ini sedang menyelesaikan Ausbildung, atau semacam progran diploma di bidang perdagangan di Supermarket dimana kami bekerja.

10.Hidup mapan di Jerman

Saat ini Sara dan keluarganya telah hidup mapan, kedua adik laki-lakinya juga bersekolah, tinggal di Apartemen tidak di kamp pengungsi lagi. Papanya mendapatkan kursus menyetir bus dari pemerintah Jerman dan  menjadi sopir bus. 

11. Kecemasan keluarga di Afganistan

Keluarga di Afganistan  cemas, kalau di Jerman tidak bisa lagi menjalankan agama yang di anutnya. Sara bilang ternyata tidak, di Jerman masih tetap bisa menjalankan kepercayaannya. Di kampung kami terdapat 3 masjid, masjid Tawhid, mesjidnya orang Turki, Bait-ul-Baqi, mesjidnya orang Marokko dan Masjid Fatih, mesjidnya orang Pakistan. 

Karena pengalaman perjalanan pengungsian yang keras , iman Sara menjadi lebih kuat, percaya bahwa semua ini karena pertolongan Tuhan, sehingga semua menjadi baik.

12. Hal-hal yang indah dan membuat rindu akan afganistan.

Saat-saat yang membahagiakan dia dan membuat dia rindu Afganistan, adalah saat-saat lebaran. Lebaran di Afganistan bersama sanak keluarga besar yang kadang-kadang dia kehilangan. Saat ini  Sara bersyukur, ada di Jerman ,  akan terus belajar dan tidak mau kembali ke Afganistan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun