Ketika pagi semakin tinggi,
Nada beringsut melengking, mendengungÂ
Akhirnya datang AMARAH memimpin
Tak dapat dilihatnya apa, siapa
Hanya hawa nafsu yang bertahan
AMARAH berdiri didepan mengatur barisan
Dari singgasana-nya dilontarkan berbagai hujatan
Kitab hitam pun dibukanya lebar-lebar
Diam-diam KEDAMAIAN meninggalkan tempat
KEBIJAKSANAAN menutup rapat matanya
KEGALAUAN berjinjit datangÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!