Mohon tunggu...
Indira
Indira Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung : Equinox

1 Desember 2020   10:07 Diperbarui: 5 Januari 2021   10:02 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Permisi Profesor Hat ..." Aku menoleh ke belakang mencari sumber suara itu. Mengapa Julian masuk di tengah pembicaraan kami?

            "Silakan masuk Julian," Profesor Hatday kali ini kembali membongkar laci mejanya sambil mempersilahkan Julian masuk. Julian sempat melirikku sambil memberi tanda isyarat, sedang apa kau di sini?Aku membalas isyaratnya sambil melirik ke arah Profesor Hatday, kemudian dia mengangguk lalu duduk di sudut ruangan.

            "Mengapa duduk jauh sekali Julian, duduklah di sebelah Equinox," dengan perlahan Julian beranjak dari sofa di sudut ruangan dan berpindah di kursi sebelahku. Aku tidak bergerak sedikit pun walaupun sejak Julian duduk di kursi itu, ia memandangku terus-menerus.

            "Ah, ini dia, buku tentang Anderdunn," Profesor Hatday mengeluarkan sebuah buku yang sangat tebal dari laci mejanya. Dia sempat mengamat-amati buku itu sebentar, sebelum akhirnya menuju bagian daftar isi. Kemudian mencari suatu bab.

            "Halaman delapan ratus tiga," gumamnya dengan sangat pelan. Profesor Hatday segera menuju halaman itu, aku sempat melihat sekilas judul bab-nya, "Bagian Tersembunyi di Timur Anderdunn" .

            "Amoji,"

            Aku dan Julian saling pandang, Amoji? Siapa Amoji? Tak lama, Profesor Hatday segera mengembalikkan buku tersebut ke laci mejanya.

            "Kalian bisa keluar sekarang, ada urusan yang harus aku lakukan?"

            "Profesor aku baru saja datang ingin menemuimu,"  Profesor Hatday dengan cepat segera menuntun kami keluar dari kantornya, kemudian pintu ruangannya tertutup kencang. Aku tidak tahu apa barusan yang terjadi. Mengapa Profesor Hatday langsung bertingkah aneh begitu membuka halaman delapan ratus tiga tadi? Kemudian, suatu hal tentang Amoji itu!Julian memandangku penuh pertanyaan, sebelum akhirnya dia berkata padaku,

            "Kita akan bertemu pamanmu sekarang juga,"

Hari sudah malam, aku memandang sekeliling markas yang sepi. Tinggal aku, Julian, Gamma, Voltron, Bertha, dan Paman Grifforth di sana. Kami akan berangkat ke Anderdunn tepat pukul dua belas. Pagi tadi, Paman Grifforth bertemu dengan Governor Bruce untuk meminta izin ekspedisi. Reaksinya juga ternyata menimbulkan seribu pertanyaan di benak Paman Griffs. Governor Bruce melarang Paman Grifforth untuk melakukan ekspedisi ke sana. Begitu Paman Griffs menanyakan alasannya, Governor Bruce tidak menjawab dan segera menyuruh Paman keluar dari ruangannya, dengan alasan sama yang dilontarkan Profesor Hatday padaku dan Julian. Tetapi Paman Griffs tidak menghiraukan keduanya, memilih untuk melakukan aksi nekat. Ia memutuskan untuk mengajak kami pergi ke Anderdunn dan menjelajahi sedetail mungkin daerah di sana untuk mencari jawaban tentang bagian timur Anderdunn.  Terakhir, untuk mencegah segala kemungkinan terburuk, markas segera mematikan seluruh koneksinya dengan pusat pemerintahan dan juga sekolah. Callaby dan Edelweiss bertugas menjaga segala jaringan yang mencoba melacak keberadaan kami selama di Anderdunn.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun