Bonus Rp 10 miliar yang diberikan Kemenpora sebagai apresiasi kepada tim Thomas Cup Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, pembagian bonus tersebut tidak sepenuhnya jatuh ke tangan para atlet.
Kejuaraan Thomas Cup menjadi salah satu ajang bergengsi yang dinantikan oleh para atlet bulutangkis dari setiap negara yang diadakan setiap dua tahun sekali. Kejuaraan Thomas Cup terakhir kali diselenggarakan di Aarhus, Denmark pada tanggal 9-17 Oktober 2021. Dalam laga final Thomas Cup 2020, Jonatan Christie berhasil menekuk wakil Tiongkok dengan bermain rubber set dengan perolehan skor 21-14, 18-21, dan 21-14. Kemenangan telak tim Thomas Cup Indonesia atas China pada babak final tersebut membawa Indonesia terus melejit dengan total gelar juara sebanyak 14 kali dan 6 kali menempati posisi runner up.Â
Pulangnya piala Thomas ke tanah air disambut hangat oleh masyarakat Indonesia. Tak lepas dari itu, Presiden RI, Joko Widodo juga mengungkapkan kegembiraan dan memberikan ucapan selamat kepada para atlet melalui unggahan di akun instagramnya.
"Piala Thomas akhirnya kembali ke Indonesia setelah penantian 19 tahun lamanya. Dari tanah air, saya menyampaikan selamat kepada seluruh atlet bulutangkis Indonesia dan para pelatih yang telah berjuang dan mengharumkan nama bangsa di Ceres Arena, Aarhus, Denmark."
Atas prestasi yang telah diraih oleh tim Thomas Cup Indonesia, berbagai kucuran bonus di antaranya bonus sebesar Rp 500 juta yang diberikan oleh pengusaha Billy Haryanto serta bonus sebesar Rp 5 milyar oleh sponsor resmi PBSI yaitu BNI diberikan kepada para atlet.Â
Tak hanya itu, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) juga turut memberikan apresiasi berupa bonus kepada tim Indonesia yang telah meraih gelar juara Thomas Cup 2020.Â
Bonus sebesar Rp 10 miliar tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali di Auditorium Wisma Kemenpora, Senin (27/12) siang kepada Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Agung Firman Sampurna.Â
"Pemerintah, negara benar-benar memperhatikan (atlet), cuma kan tidak bisa grasah-grusuh (mencairkan bonus) karena ini ada aturannya (undang-undang)." ucap Zainudin Amali dikutip dari laman resmi Kemenpora.