Mohon tunggu...
therealkhana
therealkhana Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis menyenangkan diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain

Seorang Penulis Buku Solo "Fika", "Tantangan Menjadi Orang Tua di Masa Pandemi", dan buku puisi "Bulan di Langit Biru"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ditusuk dari Belakang

26 Desember 2019   08:14 Diperbarui: 26 Desember 2019   08:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu hari di tengah jalan menuju kantor aku berpikir

Bersyukur begitu bahagia dan lancar hidupku kujalani

Di saat teman-teman berjibaku dengan susah dan payahnya ujian mereka

Aku..

Merasa begitu beruntung dan mungkin terlalu sombong

Dan kemudian hentakan itu datang begitu memerihkan

Rasanya seperti didorong dari belakang menuju deburan ombak tepi pantai yang curam

Aku baru sadar aku tak bisa berenang dan tak pernah punya persiapan

Napasku naik turun aku tak ingat punya teori menyelamatkan diri karena selama ini aku terlalu angkuh dan tak mau belajar

Aku tak tau nama siapa yang bisa aku teriakkan

Sedangkan dalam perjalananku menuju air dingin membekukan tulang itu, aku melihat dia

Si pemilik tangan itu adalah orang terdekatku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun