Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Battle of Carmel (Cerpen Rohani)

10 Oktober 2021   11:37 Diperbarui: 10 Oktober 2021   11:39 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berusaha menepis keraguan diri dengan berseru lebih keras lagi, dan diikuti oleh saudara -- saudara nabiku. Beberapa bahkan meminta pedang dan tombak kepada para pengawal dan menyayat dirinya, sehingga tubuhnya mengucurkan darah. Lainnya mulai berkata -- kata di luar pujian dan bergumam tangisan putus asa. Kuharap dengan ini Baal memberi perhatian kepada kami.

Sampai petang tidak ada suara, tidak ada jawaban, tidak ada perhatian.

Elia pun mengambil alih dan berkata kepada seluruh rakyat, "Mendekatlah kepadaku!"

Ia pun maju ke tengah -- tengah dan membangun mezbah Tuhan yang sebelumnya telah diruntuhkan oleh para nabi Baal. Sang nabi mengambil dua belas batu sebagai lambang suku keturunan Yakub, dan mendirikannya menjadi mezbah dalam nama TUHAN, lalu membuat parit yang cukup lebar di sekeliling mezbah. Ia menyusun kayu api, memotong lembu dan menaruh potongan -- potongannya di atas kayu api.

Elia meminta agar buyung -- buyung dipenuhi dengan air, kemudian dituangkan kepada korban bakaran dan kayu api. Apakah orang ini gila? Kami meminta api, namun ia malah membasahi lembu dan kayu api itu. Namun perbuatannya tidak hanya sekali. Berkali -- kali lembu itu disiram air sehingga parit di sekitar mezbah telah penuh dengan air. Ia pun berkata.

"Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak, dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang bahwa Engkaulah Allah di tengah -- tengah Israel dan bahwa aku ini hamba -- Mu dan bahwa atas firman -- Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."

Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu, dan tanah itu, bahkan air di dalam parit pun habis dijilatnya.

Tidak mungkin.

Seluruh rakyat melihat kejadian itu, mereka bersujud dan berseru, "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"

Elia berkata kepada mereka, "Tangkaplah nabi -- nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh luput."

Hanya ada satu yang ada di pikiranku ketika rakyat merangsek ke tengah -- tengah kami, para nabi Baal, dan menangkapi kami satu persatu. Apakah selama ini kami menyembah dewa yang salah? TUHAN, atau YAHWEH, Iakah Tuhan yang sesungguhnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun