Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Humble (Cerpen Rohani)

2 Agustus 2021   11:46 Diperbarui: 2 Agustus 2021   12:06 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

THE HUMBLE (Si Rendah Hati)

Seorang perwira Romawi bernama Agustinus berada di dalam sebuah sinagoge, berjalan lalu -- lalang dengan wajah resah.

"Tidak perlu kau mondar -- mandir seperti itu, Agustinus, yang kau lakukan ini tidak akan menyembuhkan Yonas."

"Bagaimana aku tidak resah, Yosimelek, Yonas sudah meminum semua obat yang diberikan oleh tabib Rehuel. Ia sendiri sudah datang lusa lalu untuk mengecek keadaan kakinya. Tapi, pagi ini, memar di kakinya bertambah parah. Ia tidak bisa berjalan dan sangat menderita."

"Mungkin ini hanya sakit sementara, nanti minggu depan ia sudah sembuh."

"Kau mengatakan itu minggu lalu, Josephus, dan kau tahu apa? Ia sudah sakit selama sebulan! Pelayan setiaku itu. Pagi ini aku segera keluar rumah, menuju sinagoge ini. Aku tidak tahan mendengarnya mengerang kesakitan. Rasanya seperti mendengar orang yang mau mati."

Yosimelek berusaha menenangkan Agustinus, "Aku paham kau mencari kami karena untuk meminta bantuan, Agustinus, tapi kami hanya bisa membantu dalam doa. Berdoalah kepada Allah, seperti engkau pula berdoa kepada dewamu."

Di belakang Agustinus, seorang perwira Romawi lainnya menyeletuk.

"Asal bapak -- bapak tahu, Agustinus seharian kemarin berada di dalam kuil Jupiter untuk memohon kesembuhan bagi Yonas. Pagi ini rencananya seharian ia ingin bersembahnyang di sinagoge ini, sebelum akhirnya bertemu dengan bapak -- bapak ini."

Josephus menggeleng -- geleng, "Kalau begitu jelas saja. Surga pun bingung ingin mengabulkan doa siapa. Tirum, kukatakan temanmu ini tidak punya pendirian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun