Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Loyal (Cerpen Rohani)

11 Juli 2021   15:06 Diperbarui: 11 Juli 2021   15:20 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan bermain -- main, Filipus. Bagaimana jika Octavian terjatuh?"

"Maka, jatuhlah, toh ia sudah tidak bisa berjalan lagi." ujar Filipus.

"Hush, diamlah kalian. Kemungkinan itu tidak akan terjadi. Tapi, kau tentu benar -- benar menyaksikan bahwa orang itu bisa menyembuhkan penyakit, bukan?" tanya Sosteus.

"Tentu saja, Sosteus. Alurim bersamaku beberapa hari yang lalu. Ah, sayang sekali ia belum datang."

"Dan kalian menyaksikan orang bernama Yesus itu mengusir roh -- roh jahat di dalam rumah ibadat?"

"Jangan pura -- pura tidak tahu, Sosteus. Kau sendiri mengenal Hermanus, bukan? Di mana dia sekarang? Apa masih suka keluyuran di tepi Danau Galilea? Tidak, kawan, ia sudah berada di dalam rumah ibadat setiap hari, memuji dan memuliakan nama Tuhan."

Sosteus mengangguk -- angguk. "Lalu, apakah kau yakin ia bisa memulihkan penyakit yang diderita oleh Octavian?"

"Tentu saja, Sosteus. Apa kau tidak mendengar berita akhir -- akhir ini? Orang itu bisa menyembuhkan segala penyakit! Ia adalah utusan dari Allah sendiri. Berasal dari Bapa, seperti itulah kata -- kata yang sering kudengar dari orang -- orang."

"Ada alasan mengapa orang -- orang banyak selalu mengikuti-Nya, Sosteus. Selain penyembuhan, kata -- kata pengajaran yang diucapkan-Nya juga menurutku adalah kebenaran. Ia kerap mengkritik ahli Taurat dan orang Farisi. Senang aku mendengar-Nya." tambah Filipus.

Sosteus menjentikkan jari, "Ah, semakin tinggi keinginanku untuk melihat diri-Nya."

"Ah, ayah dan ibu Octavian sudah datang. Mari kita bantu. Cepat!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun