KASUS KOLAM MERAH
Pk. 10.04.
"Tumben kau pendiam sekali hari ini, Charles. Biasanya pagi -- pagi sudah berisik layaknya kaleng rombeng."
"Jangan salahkan aku, Kilesa. Salahkan cuaca dingin ini. Brrr, dingin sekali. Aku jadi malas untuk berkata -- kata."
Aku tersenyum dalam hati. Cuaca memang sedang tidak baik. Mendung, padahal masih jam 10 pagi. Kami pun tidak banyak berbicara di dalam mobil. Kecuali tentang kasus yang akan kami hadapi.
"Apa yang akan kita hadapi sekarang, Charles?"
"Pembunuhan, Kilesa. Di Jalan Mutiara Indah, Pondok Kelabu. Korbannya seorang bapak paruh baya."
"Pondok Kelabu? Bukankah itu adalah perumahan elit?"
"Betul, orang -- orang kaya tinggal di sana. Malah, mungkin kau kenal dengan pemilik rumah ini."
"Siapa?"
"Udin Sengkala. Seorang seniman terkenal. Pelukis dan pemahat. Aku paham bahwa profesi pelukis dan pemahat tidak populer di mata orang banyak, aku juga bisa paham kalau mungkin kau tidak mengenal..."