Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cornelis De Houtman [Novel Nusa Antara 3]

7 Mei 2019   12:31 Diperbarui: 7 Mei 2019   12:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Siapa itu?" tanya Cornelis.

"Janciels, seorang petugas kebersihan kapal." jawab Keyser.

"Skorbut?"

"Ya, benar. Penyakit pembunuh. Bukankah kau pula terkena penyakit terkutuk itu? Minumlah yang banyak, kawanku."

"Sudah berapa banyak yang mati?"

"Tiga puluh dari 248 orang. Kukatakan sekali lagi, tiga puluh dari 248 orang, Houtman. Kita bahkan baru saja melewati Pulau Kenari, baru sebulan berangkat dari Amsterdam. Perjalanan menuju Timur membutuhkan waktu dua tahun. Kau tahu, Houtman? Jumlah kita akan habis sebelum kita mencapai pulau -- pulau timur yang terkutuk itu!"

"Diamlah, Keyser!"

"Oh, ya? Aku tidak akan berhenti bersuara. Dari awal memang perjalanan ini hanyalah sebuah ambisi tanpa perencanaan yang baik. Kumpulan pedagang -- pedagang itu hanya mengumpulkan uang, lalu mengantar kita ke neraka, tanpa memikirkan nasib awak kapal yang terombang -- ambing di atas kapal ini. Lihatlah ke sekeliling kita ini. Hanya biru, biru dan biru. Juga langit yang membakar. Tidak ada angin. Penyakit menyebar dengan cepat. Makanan mulai membusuk. Air bersih mulai habis."

"Diamlah, Keyser, dan kerjakanlah tugasmu sebagai navigator kapal ini! Lakukan saja itu!"

Keyser terdiam. Secara sarkas ia membungkuk dan mengucapkan salam, dan berjalan menjauh. Namun perkataan terakhir yang diucapkan oleh sang navigator mengganjal pemikiran sang petinggi dewan.

"Keyser! Apa maksudmu dengan makanan membusuk dan air bersih mulai habis? Bukankah kita baru saja menstok pasokan makanan di Pulau Kenari?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun