Mohon tunggu...
Theodorus Tjatradiningrat
Theodorus Tjatradiningrat Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Saya seorang yang suka membaca, menonton film (sendiri atau bersama keluarga) dan ngopi bareng teman-teman di kala senggang. Saya senang bergaul dengan semua orang dari berbagai kalangan karena saya dapat belajar banyak hal dari mereka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Kita Suka Berdalih? (Keluaran 3:9-10)

20 November 2022   00:44 Diperbarui: 20 November 2022   00:48 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang pria memiliki dua sisi yang berlainan. Sumber: Pixabay / johnhain

Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir (Keluaran 3:9-10).

Kompasianer yang terkasih, ini adalah momen di mana Tuhan memanggil dan mengutus Musa untuk pergi ke Mesir demi membebaskan orang Israel, umat Allah. Namun demikian, Musa tidak langsung mengiyakan Tuhan, tetapi ia berdalih sampai lima kali sehingga Tuhan murka kepadanya.

Mengapa Musa berdalih? Kita bahas satu per satu dan mari kita renungkan serta bertanya pada diri sendiri, apakah pertanyaan tersebut pernah terjadi juga pada kita ketika tahu bahwa Tuhan memanggil dan mengutus kita untuk menjadi alat-Nya di dunia ini? Inilah alasan Musa berdalih :

1. Merasa tidak layak (Kel. 3:11)

Ini dalih yang dapat dimengerti, masih terdengar rendah hati. Memang jadi orang itu harus rendah hati, tetapi jangan dipakai untuk ngeles dari panggilan Tuhan ya? Pada ayat 12, Tuhan memberikan jaminan-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau?"

2. Merasa tidak tahu nama Allah yang harus dinyatakan (Kel. 3:13)

Dalih yang masih masuk akal karena nama Allah yang dikenal sejak zaman Abraham adalah Allah Yang Mahakuasa atau El Shaddai (Kej. 17:1). Allah menyatakan nama-Nya kepada Musa: "Aku Adalah Aku" (Kel. 3:14), yang kemudian dikenal dengan YHWH, yang menyiratkan bahwa nama itu mengungkapkan sifat dasar dan berbagai pekerjaan Allah, dan bahwa Allah akan menunjukkan sifat yang diungkapkan melalui nama itu melalui perbuatan-perbuatan. Dengan nama Allah, YHWH, Musa diutus.

3. Merasa dirinya tidak akan dipercaya dan didengar oleh orang Israel (Kel. 4:1)

Masa lalu Musa di Mesir dikuatirkan akan menjadi batu sandungan untuk dapat dipercaya oleh kaum sebangsanya sendiri. Musa lari ke tanah Midian empat puluh tahun sebelumnya karena menjadi buronan Firaun di Mesir dengan kasus pembunuhan (Kel. 2:11-15).

Padahal Tuhan menjamin, bahwa orang Israel akan mendengarkan Musa (Kel. 3:18). Tuhan juga membekali Musa dengan kuasa-Nya untuk melakukan mujizat sebanyak tiga kali: tongkat menjadi ular, tangan yang kena kusta dan sembuh, dan air menjadi darah (Kel. 4:2-9).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun