Mohon tunggu...
Theodolita Salsabila
Theodolita Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satu Lara

17 Oktober 2021   21:34 Diperbarui: 17 Oktober 2021   21:40 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fot0: Poswiecie dari Pixabay

Bisik merdu kicauan burung dan lirih gemulai pepohonan di ujung senja

tanpa kata, satu rasa dan dekap syukur pada semesta

dan aku, kini dibawah naungan asa pada puncak bukit kebebasan

berdiri sejenak, berlari dari hiruk pikuk, melepas beratnya beban

Coba sekali saja aku berlari ke hutan, ke laut, dan berlabuh

lantas kini aku tak mampu bersandar pada tiang-tiang yang hampir rapuh

melaju, mendayung, dan menepi

memecah kusut, berangkat dari sepi

Ingin ku peluk hutan, dan ku hirup dalam-dalam aromanya

atau bermesraan bersama ombak, berbagi air mata dalam derunya

lantas membasuh jiwa yang kian kering dan mendera

Dan ku pandangi sekujur tubuh matahari yang mulai tenggelam

di saksikan ribuan cerita luka dari manusia 

berbaur debur angin, mengusap wajah 

hingga satu kata melintas di cakrawala

rasa ku di hempas realitas

17.10.21

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun