Satu pekan terakhir ini Kupang dilanda hujan deras, dan beberapa hari terakhir ini Kupang juga diterpa angin kencang. Sudah banyak pohon yang tumbang di jalanan umum akibat diterpa angin.
Kejadian angin kencang saat ini mengingatkan kembali akan badai Seroja pada awal April 2021 yang menyebabkan korban jiwa dan begitu banyak kerusakan rumah serta  lingkungan.
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang menyebutkan bibit siklon tropis 96S terpantau di wilayah selatan NTT, dan aktifnya Monsun Asia serta La Nina Lemah, menguatkan potensi munculnya hujan deras yang disertai angin kencang (baca di  sini).
Fenomena ini selain menyebabkan banjir, longsor, hujan badai, angin kencang, juga meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit yang perlu diantisipasi oleh masyarakat.Â
Apa yang harus dilakukan?
Waspada terhadap risiko yang mungkin timbul, sangat perlu. Lakukan langkah mitigasi untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya.
Angin kencang dapat merusak bangunan, menumbangkan pohon, dan membahayakan keselamatan penghuni maupun orang lain. Periksa konstruksi rumah, dan pastikan bahwa atap rumah dan bagian lainnya dalam kondisi yang kokoh. Lakukan perbaikan sesegera mungkin untuk menghindari risiko yang lebih besar.
Periksa halaman Anda, segera pangkas cabang pohon yang berpotensi roboh akibat angin. Menebang dan merapikan pohon dapat mengurangi potensi bahaya akibat tertimpa pohon yang tumbang.
Antena yang terpasang di luar rumah, punya potensi untuk jatuh. Pastikan antena tersebut diikat dengan kencang, demikian juga dengan benda-benda lainnya yang diletakkan di luar rumah, termasuk pot bunga kesayangan Anda.Â
Kurangi aktivitas di luar rumah. Saat hujan deras dan angin kencang, hindari melakukan aktivitas di luar rumah. Kalau tidak terlalu mendesak, lebih baik berada di dalam rumah.Â