Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ini yang Dilakukan Dee Lestari untuk Menulis

21 November 2022   23:57 Diperbarui: 22 November 2022   00:03 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Pexels/Judit Peter)

Hari ini, WAG ramai. Bak mercon, rentetan pesan datang bertubi-tubi. Masih jam istirahat makan siang, tapi Acek sudah woro-woro mengingatkan janji ketemu di zoom malam ini. 

Maklum, ada anggota grup yang sering pura-pura lupa, padahal Acek sudah menyiapkan acara ini jauh-jauh hari sebelumnya.

Acara yang dikemas dalam tajuk Dee Lestari Berbagi Tips Menulis Populer itu tentu menarik minat banyak orang, termasuk Saya. Apalagi acara yang disiapkan oleh Acek dan kawan-kawan, tidak berbayar, alias gratis.

Setengah jam menjelang acara dimulai, Acek sibuk mengingatkan lagi "Teman-teman, ayo masuk zoom, sudah dibuka nih. Sedikit lagi hp Acek dimatikan"  Aihh...sesibuk itu Acek hari ini.

Narasumber yang cantik itu pun hadir. Dewi Dee Lestari, penulis novel Supernova. Menyapa peserta dengan riang, setelah Acek memberikan kesempatan padanya. 

Cerita pun mengalir lancar dari bibir seorang Dee Lestari. Maklumlah, pengalamannya menulis selama  duapuluh tahun terakhir membuatnya mudah untuk mengemas semuanya dalam alur sederhana dan mudah dipahami.

Mengapa perlu menulis

"Manusia memiliki kekuatan bercerita yang tidak ditemukan dalam spesies manapun" demikian Dee, di awal acara malam ini.  Dee, bahkan mengambil sebuah kutipan dari seorang Philip Pullman, yang mengatakan bahwa cerita adalah hal yang paling dibutuhkan di dunia setelah pangan dan papan.

Tangkapan layar Dee Lestari berbagi tips menulis populer
Tangkapan layar Dee Lestari berbagi tips menulis populer

Agar cerita itu terus hidup dan diingat, perlu direkam dalam sebuah tulisan. Bagi sebagian orang, termasuk Saya, memindahkan sebuah kisah dalam bentuk tulisan tentu bukanlah perkara mudah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun