Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

"CERDIK" Menyikapi Tuberculosis

7 April 2022   07:00 Diperbarui: 7 April 2022   15:00 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tuberculosis (Freepik)

Tidak perlu overthinking ketika seseorang menderita tuberculosis. Tuberculosis bukan penyakit turunan, apalagi kutukan. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan secara teratur dan tuntas serta pencegahan yang tepat.

Tuberculosis bukan penyakit kutukan

Pada masa lampau, tuberculosis (TB atau TBC) bagi sebagian orang sering dianggap sebagai penyakit turunan, penyakit akibat guna-guna atau akibat kutukan, terutama pada beberapa wilayah tertentu. 

Penderita TB dianggap sebagai penderita yang harus dijauhkan atau dihindari. Pemikiran demikian muncul karena minimnya pengetahuan yang dimiliki masyarakat, akibat terbatasnya informasi serta terbatasnya jangkauan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak terkait.

Namun, seiring perkembangan teknologi, informasi terkait TB  dengan mudah dapat diakses oleh siapa pun. Kemudahan akses terhadap informasi yang didapat diharapkan dapat mencegah penularan penyakit ini.

Faktanya, terdapat 10 juta orang terinfeksi TB di seluruh dunia, 56%  adalah laki-laki, 33% perempuan dan 11% anak-anak. 

Angka kematiannya pun cukup tinggi. Tahun 2020 terdapat 1.5 juta kematian dan 14.3% diantaranya adalah penderita dengan HIV/AIDS.

Faktor lingkungan memiliki peran penting 

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini mudah menular melalui udara dan dikeluarkan ke udara pada saat seseorang yang mengandung kuman TB mengalami bersin atau batuk.

Gejala awal penyakit adalah lemah badan, penurunan berat badan, demam dan berkeringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terus-menerus, nyeri dada dan (mungkin) mengalami batuk darah. Gejala lainnya tergantung pada organ yang diserang.

Penyebaran TB lebih mudah terjadi di daerah tropis. Bakteri TB akan lebih mudah berkembang pada suhu dan kelembaban yang sesuai. Faktor lingkungan, selain faktor pejamu/host (malnutrisi, status imun), memiliki peran penting dalam penularan penyakit ini.

Faktor lingkungan seperti kepadatan hunian, pencahayaan, ventilasi yang buruk dan juga asap rokok menjadi faktor yang memiliki kaitan erat dengan penularan bakteri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun