Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hujan Telah Tiba, Jangan Beternak Nyamuk

24 Oktober 2021   15:10 Diperbarui: 27 Oktober 2021   14:11 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musim hujan sudah tiba, ancaman penyakit pun mengintai salah satunya disebabkan oleh nyamuk. Sumber: Егор Камелев dari Pixabay

Semua terjadi dalam waktu yang cepat, hitungan hari.  Satu siklus kehidupan nyamuk dari telur menjadi nyamuk dewasa umumnya berlangsung delapan hingga 14 hari. 

Pada kondisi tertentu, dimana suhu udara meningkat, fase perkembangan ini menjadi jauh lebih cepat. Perubahan telur menjadi jentik dapat berlangsung dalam waktu kurang dari tujuh hari. 

Baca juga  Kenali Nyamuk di Sekitar Kita

Tempat favorit nyamuk meletakkan telur

Satu ekor nyamuk mampu bertelur 100 hingga 300 ribu butir telur, rata-rata 150 ribu telur.   Jadi dapat dibayangkan, bila di sekitar rumah kita terdapat lima ekor nyamuk saja, maka berapa banyak jentik yang akan dihasilkannya?  

Layaknya manusia, nyamuk juga memiliki kesukaan tertentu dalam hidupnya. Kesukaan menggigit, kesukaan beristirahat setelah menghisap darah, termasuk kesukaan meletakkan telurnya.

Nyamuk akan meletakkan telur pada tempat-tempat tertentu sesuai jenis nyamuk. Nyamuk Aedes (penular demam dengue) cenderung memilih tempat yang lebih bersih, tidak bersentuhan langsung dengan tanah.

Kesenangannya adalah meletakkan telur dalam kaleng, dalam tempurung kelapa, bak mandi, tempat meletakkan gelas pada dispenser, bagian belakang kulkas, talang air, ban bekas, vas bunga, tempat makan burung peliharaan dan lain sebagainya.

Nyamuk Anopheles (penular malaria), Culex (penular filariasis, Japanesse encephalitis), Mansonia dan Armigeres, cenderung memilih habitat yang kontak langsung dengan tanah, misalnya sawah, bekas tapak ban, rawa, air payau, kolam dengan tanaman air  di atasnya dan sebagainya. 

Intinya asal ketemu air, nyamuk akan bertelur di sana. Menetas. Berkembang biak dan menghasilkan ribuan nyamuk lainnya setiap hari. 

Tangkapan layar Gerakan 3M plus (Gambar : promkes.kemkes.go.id)
Tangkapan layar Gerakan 3M plus (Gambar : promkes.kemkes.go.id)

Jangan biarkan sampah menumpuk di sekitar

Sampah yang berserakan selain menjadi tempat meletakkan telur yang baik bagi nyamuk, juga berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan tikus, maupun serangga lainnya seperti kecoak dan lalat. Bersihkan secara teratur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun