Mohon tunggu...
Theni L Mbailo
Theni L Mbailo Mohon Tunggu... Mahasiswa - wawasan kemaritiman

pendidikan akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Sektor Perikanan

24 Juni 2021   19:04 Diperbarui: 24 Juni 2021   19:14 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN
Tugas Wawasan Kemaritiman oleh Kelompok 3


Lebih  dari  dua  per  tiga  permukaan bumi  tertutup  oleh  samudera. Ekosistem perairan  ini  merupakan  seumber  dari berbagai  macam  produk  dan  jasa  yang bermanfaat   bagi   manusia   dan   ekologi bumi. Dari laut, manusia dapat menggunakannya untuk perikanan komersial, perikanan rekreasi (termasuk ikan hias untuk  akuarium), wisata bahari, jasa transportasi, pengendalian atmosfer bumi dan iklim, serta sebagai sumber pertambangan dan juga sumber energy. Sumberdaya kelautan menyediakan lahan kesempatan kerja bagi  banyak  penduduk, terutama  di  negara-negara  kepulauan yang  mempunyai wilayah  perairan  luas. Sifat laut yang memiliki akses terbuka membuat system pengolahannya  lebih rumit  dan  sering  kali  timbul  konflik  di antara  pengguna. Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak potensi sumber daya alam. Salah satu sumber daya alamnya yang melimpah adalah dari sektor perikanan, di sektor perikanan terkandung kekayaan laut yang sangat beragam, antara lain dari jenis-jenis ikan pelagis (cakalang, tuna, layar) dan jenis ikan dumersial (kakap, kerapu). Selain itu, terdapat juga biota lain yang dapat ditemukan di seluruh pesisir di Indonesia, seperti kepiting, udang, teripang, kerang dan lain-lain. Pemanfaatan dan pengelolaan jenis biota tersebut, kurang begitu dikenal ataupun dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan perekonomian nelayan Indonesia dan sebagai salah satu sumberdaya penting yang dapat meningkatkan devisa negara. Berdasarkan kenyataan tersebut penulis dapat menganalisis berbagai permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan sektor perikanan, dimana Potensi sebesar ini harus bisa di manfaatkan seoptimal mungkin dengan melaksanakan program-program pengembangan yang bertujuan untuk bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat serta ikut menyumbang dalam retribusi guna kemajuan daerah ke depannya.
di Indonesia sekitar 60% penduduknya bermukim di wilayah pesisir, Tidak mengherankan bila banyak penduduk berkecimpung sebagai   nelayan, petani tambak, atau terlibat dalam wisata bahari. Kota Kendari menjadi salah satu pusat perdagangan dan perikanan bagi wilayah Indonesia Timur, didukung oleh adanya Pelabuhan Perikanan Samudera yang beroperasi sejak tahun 1990.

Pegembangan Sektor perikanan dikota kendari
Perikanan Kota Kendari baik budidaya laut maupun kolam juga tinggi. Komoditas budidaya kolam  adalah ikan mas, nila merah dan mujair sementara untuk budidaya laut yang dikembangkaan melalui keramba jaring apung (KJA) adalah ikan kerapu, baronang dan bandeng. perikanan tangkap laut dan nelayan yang berada di sekitar Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Soudoha di Kota Kendari, Dengan alat tangkap yang digunakan meliputi pukat cincin (purse seine), jaring insang, jaring angkat, pancing tonda, perangkap (bubu) dan alat tangkap lainnya dan  komoditas utama yaitu tuna, tongkol dan cakalang penangkapannya dilakukan oleh nelayan dengan alat tangkap purse seine dan pole and line. Alat tangkap purse seine merupakan alat tangkap yang digunakan nelayan dengan ukuran kapal antara 29-50GT. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dikota kendari diperoleh 15 komoditas unggulan yang menentukan keunggulan komparatif perikanan tangkap di Kota Kendari yakni : layang, lemadang, beloso, sunglir, ikan pedang, setuhuk hitam, tongkol krai, cakalang, banyar, kenyar, tuna mata besar, madidihang, baronang kuning, gurita dan mako. Operasional kegiatan penangkapan setiap tripnya adalah 2--7 hari dan setiap bulannya jumlah trip berkisar antara 3 -- 8 trip.
Peningkatan produksi perikanan di Kota Kendari saat ini ditempuh melalui upaya-upaya ekstensifikasi, intensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Produksi perikanan Kota Kendari didominasi oleh subsektor perikanan tangkap yakni pada tahun 2013 tercatat 30.887,81 ton sedangkan perikanan budidaya tercatat 170,95 ton (DKP Kota Kendari, 2014). Dalam rangka meningkatkan nilai tambah dari produksi perikanan, di Kota Kendari saat ini terdapat kegiatan pemanfaatan potensi hasil perikanan berupa kegiatan industri pengolahan hasil perikanan yang sudah dimulai berjalan sejak tahun 1990-an. Industri tersebut sampai saat ini masih terkategori sebagi industri skala rumah tangga yang dicirikan dengan penggunaan input teknologi yang belum begitu memadai, proses produksi yang relatif sederhana, jumlah tenaga kerja yang masih terbatas serta tujuan pasar yang terbatas hanya skala regional. Keberadaan techno park berbasis pengolahan hasil perikanan di Kota Kendari nantinya dapat menjadikan Kota Kendari sebagai daerah yang unggul, berkelanjutan dalam mengelola sumberdaya alam dan mensejahterakan masyarakatnya. Pembangunan techno park berbasis pengolahan ini diharapkan dapat berperan sebagai fasilitasi sinergi fungsi dan peran di sektor perikanan, sehingga memberikan dampak keluaran yang maksimal pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan di sektor kelautan dan perikanan. Adanya  pembangunan  Techno park sebagai alternatif sentra  industri  pengolahan  hasil perikanan bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produksi perikanan, mendekatkan produk perikanan ke pasar, dan diterima oleh   konsumen secara lebih luas.

Potensi perikanan dikota kendari
Kota Kendari memiliki potensi perikanan yang cukup besar karena memiliki perairan laut  seluas 177,64 Km2 dengan bentangan garis pantai sepanjang 85,8 km. Wilayah Kendari yang terletak di antara Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 714 relatif dekat dengan Laut Banda, Laut Seram, Laut Maluku, Laut Arafura dan Laut Flores yang banyak terdapat ikan bernilai ekonomis tinggi seperti ikan cakalang, tuna, layang, tenggiri, kembung, udang dan lain-lain. sehingga sangat strategis untuk pengembangan sektor perikanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun