Mohon tunggu...
niqi carrera
niqi carrera Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai ibu, ikut prihatin dan resah dengan kondisi sekitar yang kadang memberi kabar tidak baik. Dengan tulisan sekedar memberi sumbangsih opini dan solusi bangsa ini agar lebih baik ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harga BBM Naik, Sudah Tepatkah Kebijakan Ini?

5 September 2022   06:53 Diperbarui: 5 September 2022   06:53 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Harga BBM belum naik, beberapa sektor ekonomi kelas bawah rela teriak harga. Misalnya, sekitar 20.000 pengusaha warteg yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Warteg Indonesia (HiPWIN) menyatakan menolak rencana kenaikan BBM pertalite dan solar. 

Menurut mereka, kenaikan harga BBM akan menekan pertumbuhan ekonomi di berbagai bidang, di samping risiko penurunan daya beli masyarakat dan peningkatan permintaan belanja.

Di sisi lain kita harus bersiap munculnya kasus penimbunan. Penimbunan adalah praktik menakutkan yang berulang setiap kali muncul masalah kenaikan harga, termasuk bahan bakar. Metode penyimpanan bahan bakar juga berbeda. Ada yang menggunakan kendaraan modifikasi, ada yang mundur, ada yang set di satu titik, dll.

 Pada pertengahan Agustus 2022 saja, ada 49 kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi. Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan cyber newsline hingga awal September, kasus penimbunan batu Pertalite dan solar telah terjadi di beberapa daerah.

 Di Aceh, lebih dari satu ton penimbun BBM bersubsidi ditangkap. Penimbunan juga terjadi di Bogor (Jawa Barat), Nganjuk (Jawa Timur) dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah). Bentuk penyalahgunaan BBM bersubsidi selain penimbunan yang paling umum adalah membeli BBM bersubsidi dalam jerigen tanpa izin jual kembali dan menjual BBM bersubsidi kepada pelaku industri. 

Selain itu, juga merugikan masyarakat ketika terjadi penyelundupan BBM. Hal ini biasanya terjadi di daerah yang berbatasan dengan laut dengan negara tetangga. 

Efek domino dari kenaikan harga BBM tidak dapat diatasi dengan adanya subsidi sosial yang jumlahnya sedikit dan penerima manfaat yang sangat terbatas. 

Kita juga tidak bisa mengabaikan fakta bahwa kenaikan inflasi merupakan dilema yang dihadapi perekonomian global saat ini, termasuk Indonesia. Inflasi melonjak karena harga makanan dan energi naik.

Inflasi di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, biasanya satu digit, tetapi kini telah melampaui angka 10%. Meski inflasi di Indonesia tidak setinggi di negara lain, namun inflasi sudah mulai mengancam kehidupan masyarakat.

Coba kita perhatikan bahwa inflasi Indonesia pada Juli 2022 saja sudah mencapai 4,94%. Salah satu penyebab utama tingginya inflasi adalah inflasi pangan yang telah mencapai 11,5%. Pada titik ini, pihak berwenang dapat berargumen bahwa mereka mencari berbagai pembenaran dan celah untuk menaikkan harga bahan bakar. 

Namun, sudahkah aparat memastikan uang yang mengalir ke kantong masyarakat melalui pembelian BBM aman dari korupsi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun