Mohon tunggu...
The End Cyas
The End Cyas Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dini Pramudya Wardhani

Akademi Gizi Depkes Palembang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2 Langkah Menuju Baitullah

10 Oktober 2020   14:45 Diperbarui: 10 Oktober 2020   14:48 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke 5. Syahadat, sholat dan puasa, secara umum bisa dilakukan setiap muslim. Membayar zakat dan haji dilakukan bagi muslim yang mampu. Terkhusus ibadah haji, kemampuan ini terutama ditekankan dari segi finansial dan kemampuan fisik.

Mampu, merupakan syarat utama melakukan ibadah haji. Dari segi kemampuan fisik, jemaah haji dibagi menjadi beberapa kategori yaitu : jemaah haji mandiri, jemaah haji observasi, jemaah haji dalam pengawasan dan jemaah haji tunda. 

Generasi milenial biasanya masuk dalam kategori jemaah haji mandiri. Jemaah haji resiko tinggi termasuk di dalamnya adalah para lansia, jemaah haji dengan ketidakmampuan tertentu terkait penyakit kronis atau penyakit lainnya.

Dahulu pelayanan haji terutama dari segi kesehatan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Maklum saja, mereka yang beribadah haji biasanya sudah cukup berumur. Mereka telah pensiun atau sudah cukup sepuh. Kebanyakan dari mereka membutuhkan obat atau alat untuk menunjang aktivitasnya.

Haji adalah ibadah yang sangat memerlukan kemampuan pisik. Tawaf, Sa'i dan  Wukuf  adalah ibadah yang wajib dilakukan sebagai syarat sahnya rukun haji.  Semua ibadah tersebut sangat memerlukan kondisi kesehatan yang prima. Sekalipun ada ibadah yang bisa diwakilkan atau dengan membayar DAM, namun sangat disayangkan jika kita tidak mampu melakukan sendiri semua ritual yang tentunya amat jarang kita  temui.

Daftar tunggu yang relatif lama, dan jumlah setoran yang cukup besar membuat sebagian orang menciut nyalinya. Akibatnya, anak-anak muda baru terpikir untuk menabung setelah mereka bekerja cukup lama, dan baru menyetor setelah berumur lanjut.

Di era digital sekarang, segala kendala tersebut bisa diatasi. Haji muda bukan lagi suatu yang langka. Generasi milenial saat ini dengan mudah dapat meniru selebritis idolanya, baik itu artis-artis muda yang hijrah, maupun para ustadz ustadzah. Semua pengetahuan dan informasi dapat dengan mudah diperoleh hanya melalui gadget.

Kemajuan teknologi, telah membuat para anak muda ini terbebas dari belenggu ruang dan waktu. Pandemi yang berlangsung cukup lama. Tidak membuat generasi milenial kehilangan pegangan. Justru ini menunjang kemampuan mereka yang telah terbiasa menggunakan teknologi virtual untuk berkarya.

Menjamurnya media sosial, dengan aneka fitur dan konten yang semakin memudahkan hidup mereka. Dunia seolah dalam genggaman. Tidak sedikit anak muda yang menggunakan media sosial atau on line untuk beragam bisnis maupun pekerjaan yang dapat meningkatkan penghasilan mereka.

Sejarah mencatat bahwa sejak dahulu, sekarang maupun masa yang akan datang, anak muda adalah pemegang kendali. Kita simak bagaimana heroiknya Al Fatih membebaskan konstantinopel dalam usia 21 tahun. Kinipun adalah waktu yang tepat bagi anak muda untuk mewujudkan impian mereka. Dan pergi haji di usia muda adalah impian yang harus diwujudkan secara nyata.

Hanya butuh dua langkah mudah untuk mewujudkan impian generasi milenial berhaji. Yang pertama cukup dilakukan diri sendiri, yaitu niat. Niat yang ikhlas semata-mata karena Allah Swt.  Adanya niat ini akan memberikan motivasi untuk melakukan langkah kedua.

Langkah berikutnya adalah dengan membuka rekening tabungan haji.  Salah satu Bank yang telah bekerjasama dengan lembaga penyelenggara keuangan haji Indonesia dan terkoneksi dengan SISKOHAT adalah Tabungan Haji Danamon Syariah. Mengapa harus syariah? Karena kita tentu menghendaki harta yang digunakan untuk beribadah adalah harta halal yang bebas riba.

Haji muda bukan lagi sekedar impian. Saatnya generasi milenial mewujudkan impian tersebut menjadi kenyataan. Langkah awal telah dimantapkan. Sebuah niat yang baik tentu akan mendapat keridhaan Allah Swt. Tabungan Haji Danamon Syariah telah memfasilitasi generasi milenial untuk melanjutkan langkah kedua. Tentu saja hal ini harus disambut dengan segera.

Demikian mudahnya generasi milenial saat ini untuk melakukan apapun sesuai kebutuhan mereka. Hampir semua anak muda memiliki gadget. Dengan adanya fitur-fitur keuangan yang sangat relevan dengan gaya hidup anak sekarang, sangatlah disayangkan jika tidak mengambil peluang di depan mata.

Ada dua pola jalan kehidupan yang umumnya di ambil manusia. Jika kita ambil asumsi usia harapan hidup 70 tahun, dan masa balita kita masih dalam pengasuhan orang tua sepenuhnya, maka ada 65 tahun yang harus kita kelola.

Pola pertama adalah 20-40-5, yang terdiri dari 20 tahun belajar, 40 tahun bekerja dan 5 tahun  pensiun. Ini adalah pola yang umum dan banyak diikuti oleh para orangtua kita dahulu. Dengan pola ini, setelah lanjut usia  barulah mereka bisa hidup dengan tenang dan mulai memikirkan akhirat, termasuk ibadah haji.

Pola berikutnya adalah 20-5-40. Ini adalah pola yang hanya dilalui sedikit orang. Pola ini menerapkan 20 tahun masa belajar, 5 tahun bekerja keras dan bekerja cerdas, 40 tahun menikmati hidup. Pola ini layak ditiru oleh generasi milenial sekarang. Sebab generasi sekarang jauh lebih cerdas dan arif dalam memanajemen keuangan.

Generasi sekarang bukanlah generasi yang harus menunggu gaji atau upah dari  orang lain untuk memperoleh penghasilan. Generasi milenial adalah generasi pencipta. Mereka adalah sekelompok orang yang mencetuskan ide lalu mewujudkannya. Mereka adalah generasi yang mampu menciptakan sendiri lapangan kerja mereka. Berbekal android di tangan, banyak hal bisa dilakukan.

Usia muda hanya berlaku satu kali. Jika kita tidak berpacu dan cepat mengambil peluang, maka kita akan tertinggal jauh di belakang. Bukankah kita harus menggunakan masa yang empat sebelum yang empat. Masa muda sebelum masa tua, masa sehat sebelum masa sakit, masa sempat sebelum masa sempit, dan masa hidup sebelum masa mati. Generasi mikenial, ayo ambil langkahmu, sekarang!

Bahan bacaan : 

1. Pedoman teknis pemeriksaan kesehatan jemaah haji, Pusat Kesehatan Haji Kementrian Kesehatan RI, tahun 2010

2. Tuntutan manasik haji dan umrah, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama RI, tahun 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun